Terbit
14/12/2022
Diperbarui
14/12/2022

Apresiasi untuk Ganjar Pranowo: Lima Kali Berturut-turut Bawa Jateng Terbaik Keterbukaan Informasi Publik

Jika menengok ke belakang, masyarakat di Jawa Tengah memang pernah kesulitan dalam mengakses informasi publik. Bahkan mereka yang ingin mengadu soal layanan buruk atau keluhan apapun, kerap tak mendapat respon yang memuaskan.

Jawa Tengah kembali dinobatkan sebagai provinsi terbaik dalam keterbukaan informasi publik. Penghargaan yang datang dari Komisi Informasi Pusat kali ini diserahkan Menko Polhukkam Mahfud MD kepada Ganjar Pranowo pada Rabu 14 Desember 2022, di Banten.

Pencapaian itu sekaligus juga menjadi yang kelima kalinya secara bertutut-turut provinsi yang dipimpin Ganjar mendapat penganugerahan yang sama sejak 2018.

Bahkan untuk tahun ini, Jawa Tengah mendapat nilai yang nyaris sempurna, yakni 99,95. Berada di bawahnya Provinsi Jawa Barat dengan nilai 98,85 dan Provinsi Aceh dengan perolehan 98,64.

Sebelum ditentukan siapa yang berhak menerimanya, penghargaan ini diketahui telah melewati beberapa tahapan. Termasuk dalam penilaiannya juga dilakukan uji publik oleh panelis kepada para kandidat.

Dalam uji publik waktu itu Ganjar memaparkan apa yang kini sudah diterapkan di Jateng. Cara yang dilakukan Ganjar bahkan di luar kriteria, yakni dengan mengoptimalkan medsos untuk akses keterbukaan dan pelayanan publik.

Jika menengok ke belakang, masyarakat di Jawa Tengah memang pernah kesulitan dalam mengakses informasi publik. Bahkan mereka yang ingin mengadu soal layanan buruk atau keluhan apapun, harus datang ke kantor, pun kerap tak mendapat respon yang memuaskan.

Menyadari kondisi itu, Ganjar menginisiasi reformasi birokrasi. Ia membuat sejumlah terobosan agar memudahkan masyarakat mengakses informasi publik. Ada yang berupa website, aplikasi, telepon, hingga media sosial yang dinilai paling familiar dengan masyarakat saat ini.

Ganjar pun selalu memerintahkan bupati hingga seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki akun medsos. Tujuannya sederhana, selain untuk menyampaikan rencana dan program kerja OPD di Jateng, juga memudahkan masyarakat dalam menyampaikan aduan.

"Melalui akun media sosial itulah, OPD menyampaikan rencana dan program kerja mereka sebagai bentuk keterbukaan pada publik. Resikonya, ya, hanya di-bully. Tapi banyak yang bisa kami selesaikan melalui media sosial ini," ujar Ganjar seperti diberitakan ANTARA.

Penghargaan yang diterimanya kini pun menurut Ganjar, merupakan bagian dari kerja keras dan komitmen para ASN-nya. Tanpa itu semua, tak mungkin program dan gagasan bisa terealisasi dengan baik.

“Alhamdulillah hari ini mencapai puncaknya. Lima kali berturut-turut, menurut saya ini pertunjukkan komitmen dari kawan-kawan di Pemprov Jawa Tengah untuk membuka informasi seluas-luasnya,” tandasnya seperti dilansir Berita Satu. ‍

Sampai sekarang Ganjar Pranowo masih cukup aktif menggunakan medsos. Bukan hanya untuk memperlihatkan aktivitas maupun pencapainnya. Media sosial baginya juga digunakan sebagai sarana berkomunikasi dengan masyarakat, termasuk menerima laporan.

Ganjar bahkan menganggap medsos merupakan blusukan di era modern. Sebab dari sana ia bisa mengetahui kondisi dan permasalahan warga yang disampaikan lewat medsos. Tak jarang, Ganjar langsung merespon aduan-aduan tersebut.

Meski demikian, beragam inovasi digital juga terus dilahirkan di era kepemimpinan Ganjar Pranowo untuk memberi kemudahan masyarakat dalam mengakses segala informasi.  

Misalnya untuk mendapatkan informasi kerja, kini sudah dibuat e-Makaryo. Jika ada yang ingin mengakses sistem keuangan, bagaimana belanjanya dan lainnya juga telah dibuat Government Resources Management System (GRMS). Sedangkan bagi masyarakat yang mau tahu usulan-usulan Musrenbang, juga disediakan e-Rembugan.[]