Terbit
10/2/2023
Diperbarui
10/2/2023

Beri Bantuan Gamelan untuk Merawat Kesenian Tradisional

Sejak 2018 sampai sekarang, terhitung sudah ada 230 desa yang menerima bantuan gamelan dari Pemprov Jateng dengan total anggaran senilai Rp. 27 milyar.

Minggu pagi, 14 Agustus 2022, kawasan Simpang Lima Semarang tampak penuh sesak. Bukan saja karena hari libur, namun juga ada pertunjukkan tidak biasa saat itu; ribuan penari jaran kepang tampil serempak.

Suasana makin meriah karena ada puluhan kelompok gamelan yang turut hadir mengiringi tarian mereka. Sontak para pengunjung yang hadir tak bisa menahan diri untuk ikut bergoyang. Dalam sekejap, flashmob tari Jaranan pun berlangsung heboh.

Yani, seorang mahasiswa yang hadir disana, mengakui, pertunjukan tersebut sangat seru dan hampir tidak pernah terjadi sebelumnya. Ia yang semula kikuk dan kesusahan meliukkan gerakan akhirnya berani untuk ikut menari lantaran terbawa suasana.  

"Rasanya beda kalau nge-dance pop. Ini harus luwes dan ternyata lebih sulit ya. Yang pasti seru. Jarang ada yang begini," ujarnya sebagaimana diberitakan tvonenews.com.

Diketahui ribuan seniman tersebut berasal dari desa-desa di Jawa Tengah. Mereka sengaja datang untuk memberikan sajian pada momentum peringatan HUT Jateng ke 72 tahun.

Para seniman pun tak menyangka mendapat sambutan yang begitu antusias dari masyarakat. Bagi mereka itu menjadi pengalaman sangat berharga. Jika sebelumnya mereka hanya bermain di desa, kini mereka menampilkannya di tengah kota dengan ribuan pasang mata menyaksikan. Bahkan, para penonton ikut menari menirukan gerakan mereka.

Mereka senang. Ada rasa haru yang menyelinap. Kesenian tradisi yang mereka geluti, ternyata masih punya tempat di hati banyak orang.

Sebagai pemimpin Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memang terus mendorong agar kesenian tradisional bisa tetap tumbuh dan berkembang. Sudah banyak wadah yang diberikan Ganjar untuk mendorong kesenian ini agar semakin menggeliat.

Kecintaan Ganjar Pranowo pada seni dan budaya tradisional juga diwujudkan dengan memberikan bantuan perangkat alat musik gamelan untuk kelompok seni yang ada di desa-desa di Jawa Tengah. Sejak 2018 sampai sekarang, terhitung sudah ada 230 desa yang menerima bantuan gamelan tersebut.

Pada tahun pertama dialokasikan anggaran Rp2,8 miliar untuk diberikan kepada 18 desa. Selanjutnya pada 2019, sebanyak 43 desa penerima dengan anggaran Rp4,9 miliar.

Pada 2020 anggarannya senilai Rp1,3 miliar diberikan untuk 19 desa. Kemudian pada 2021, anggaran naik menjadi Rp12,1 miliar untuk 95 desa. Sementara untuk tahun 2022, bantuan diberikan kepada 55 desa dengan total anggaran Rp5,9 miliar.

Hingga saat ini total bantuan yang diberikan untuk pengadaan gamelan mencapai 27 milyar dan dianggarkan melalui Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah.

Komunitas seni budaya Putu Langgar di Jepara merasakan manfaat gamelan ini. Mereka menjadikan gamelan yang diberikan Pemprov Jatenf sebagai sarana latihan sekaligus pentas. Terlebih selama ini mereka intens berkarya Tongprak, Tongtek, campursari dan wayang.

Bahkan gamelan tersebut bukan saja dinikmati anggota komunitas saja. Masyarakat setempat yang mau belajar pun bisa menggunakannya.

"Bukan hanya teman-teman di komunitas tapi juga masyarakat sekitar, mulai anak sampai orang tua atau dewasa, bahkan ketua RT membuat paguyuban, ikut latihan. Ya, bantuan ini sangat bermanfaat untuk pelestarian seni budaya," ungkap Robhi, pengurus Komunitas Putu Langgar seperti dikutip dariLiputan6.com.

Kesenian dan budaya tradisional adalah warisan bangsa. Dengan merawat serta melestarikannya, artinya seorang pemimpin telah menjunjung identitas dan harga diri bangsa.