Terbit
25/8/2022
Diperbarui
25/8/2022

Efek Promosi #LapakGanjar Juga Dirasakan Pelaku UMKM Asal Malang

Saking banyak orderan, Maya butuh bantuan dan akhirnya menggandeng sejumlah seniman lukis untuk berproduksi.
Maya bersama kawan-kawannya di Diajeng Diajeng Maya Art and Craft, Kota Malang, Jawa Timur. Foto-foto: Ganjarpranowo.com

LAPAK Ganjar, program promosi online di Instagram Story yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tak hanya dirasakan oleh warga Jawa Tengah, tapi warga Kota Malang, Jawa Timur.

Awalnya program tagar #LapakGanjar di Instagram diperuntukkan pelaku UMKM di Jawa Tengah, tapi berkembang lebih luas hingga luar provinsi.

Maya adalah salah satu contohnya. Pemilik Diajeng  Diajeng Maya Art and Craft yang beralamat di Puncak Buring Indah, Kota Malang, Jatim itu mulai kebanjiran pemesan setelah produknya di-repost di Instagram Story milik Ganjar Pranowo.

Maya menekuni seni lukis di beraneka media, seperti keramik, masker, hijab, tas, dan lain-lain. Sejak ikut #LapakGanjar, permintaan pesanan paling banyak adalah masker, bahkan ada dari pembeli asal Amerika Serikat.

Usaha itu memang dirintis Maya sudah lama, jauh sebelum pandemi Covid-19, yaitu pada 2015. Karena hobi melukis, ia mulai menerapkan kreativitasnya di keramik, bahkan pernah juara suvenir keramik yang digelar Dinas Pariwisata Kota malang.

“Kebetulan di Malang Raya ada lomba suvenir dari Dinas Pariwisata Malang. Saya mencoba ikut dan alhamdulillah dapat dua kategori sekaligus. Yang satu (juara suvenir) keramik dan juara favorit,” ujarnya, Kamis (7 Juli 2022).

Pengalaman itu kemudian dikembangkan menjadi usaha yang diberi nama Diajeng Maya Art and Craft yang bergerak di bidang lukis beragam media.

“Produk awalnya glass painting, karena belajarnya glass painting. Terus berinovasi membuat tas lukis, hijab lukis, masker lukis, kain lukis dan lain-lain.” Katanya.

Namun, usahanya yang sudah ditekuni beberapa tahun itu nyaris tumbang karena dihantam pandemi Covid-19 pada 2020. Di bulan puasa yang biasanya banjir orderan saat itu sepi permintaan.

“Waktu itu awal puasa, biasanya orderan sudah antre, tapi karena ada pandemi tiba-tiba mati dan banyak yang beralih ke sembako untuk memberikan bingkisan,” kenangnya.

Ia pun berinovasi membuat masker lukis karena sedang menjadi kebutuhan masyarakat. Ia merancang masker yang fashionable, misal bergambar burung Garuda dan pulau Indonesia. Masker-masker ini diikutkan dalam promo #LapakGanjar edisi Hari Pancasila.

“Alhamdulillah waktu Agustus itu banyak orderan kemerdekaan. Habis di-repost Pak Ganjar, meningkat sampai 80 persen untuk masker lukisnya,” ujar Maya.

Pemintaan masker lukis paling jauh datang dari AS, terutama gambar wayang. “Karena di sana banyak orang Indonesia yang ingin menunjukkan budaya Indonesia,” imbuhnya.

Lantaran dirasa Lapak Ganjar memberikan manfaat yang signifikan, Maya kembali ikut mempromosikan produk keramik lukis di edisi lain.  Dari sini, ia justru mendapat pesanan dari Keraton Surakarta.

Saking banyak orderan, Maya butuh bantuan dan akhirnya menggandeng sejumlah seniman lukis untuk berproduksi.

Selain bisnis, Maya ingin mengampanyekan ke-Indonesiaan melalui gambar di produk-produknya, mulai adat budaya hingga flora-fauna.

Baginya, program #LapakGanjar sangat bagus untuk membantu UMKM.  “Harapannya dengan adanya Lapak Ganjar berarti meningkatkan profit atau omset UMKM di Indonesia secara langsung. Kalau bisa terus ada bukan hanya masa pandemi saja,” tutur Maya.[]

Anda bisa tonton liputan video kami di YouTube Lapak Ganjar.