Terbit
14/11/2023
Diperbarui
14/11/2023

Ganjar Pranowo Mendorong Hilirisasi Produk Pertanian Lokal

Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa negara punya kekuatan-kekuatan yang potensial sebagai ketahanan pangan.
dok.ist

LAMPUNG - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo berkeyakinan bahwa Indonesia bisa menjadi pemain penting di pasar global dengan mendorong hilirisasi produk pertanian lokal. Hal itu disampaikan saat mengunjungi pabrik Great Giant Pineapple (GGP) di Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, pada Kamis (26/10) lalu.

Perusahaan Great Giant Pineapple (GGP) dikenal sebagai salah satu produsen nanas kalengan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi sebesar 200 ribu ton per tahun. Produk olahan nanasnya telah diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia.

Saat tiba di pabrik, Ganjar disambut Director of Corporate Affair Welly Soegiono, Managing Director of Production Wayan Ardana, dan Processed Pine Factory Division Head Halim Sunarto Jaya. Selanjutnya, Ganjar diajak meninjau proses produksi olahan buah nanas.

Para karyawan yang sebagian besar kaum perempuan berteriak histeris senang dapat bertemu dengan Ganjar. Mereka langsung menyerbu, merangsek bersalaman dan meminta foto bersama.

Salah satunya Alkaina, yang tidak menyangka Ganjar mengajaknya berbincang secara langsung. ”Rasanya senang. Tadi Pak Ganjar tanya sejak kapan bekerja di sini, sudah berapa lama. Nyaman atau tidak kerja di sini,” katanya.

Menurut Alkaina, mantan gubernur Jawa Tengah itu adalah sosok yang baik dan ramah. Tak berjarak dengan siapa pun. ”Ganteng dan kelihatan berwibawa. Pokoknya oke,” jelas dia.

Hal serupa disampaikan Marsela. Baginya, Ganjar adalah sosok yang menginspirasi banyak orang. Karyawati itu pun tidak melewatkan kesempatan berswafoto bersama Ganjar. ”Iya, saya dapat foto bareng,” ucap Marsela sambil menunjukkan galeri handphone-nya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa negara punya kekuatan-kekuatan yang potensial sebagai ketahanan pangan. Di antaranya perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam olahan hortikultura. Salah satunya pabrik nanas kalengan GGP yang terbesar di dunia.

”Sebenarnya kita punya anak-anak Indonesia yang hebat, perusahaan-perusahaan besar yang hebat. Ini bagian kalau kita ngomong kedaulatan pangan, maka kita punya kekuatan-kekuatan yang potensial. Ini kita baru bicara hortikultura, belum yang lain,” ungkapnya.

Ganjar berharap ke depan hubungan antara industri dan petani harus ditingkatkan. Caranya, perusahaan bisa menjadi pemasok bibit unggul bagi petani binaan sehingga kualitas produk yang dihasilkan industri dalam negeri mampu bersaing di tingkat dunia.

”Pemerintah lalu mendorong dengan memberikan edukasi dan menjamin ketersediaan pupuk. Selain itu mematok harga setidaknya tiga tahun. Sehingga ada kepastian buat petani. Kemudian diolah dengan bagus dan disebarkan di seluruh dunia,” tandasnya.