Terbit
15/8/2023
Diperbarui
15/8/2023

Ganjar Siapkan 7,1 Juta Liter untuk Antisipasi Krisis Air Bersih di Jateng

Ganjar tidak memungkiri adanya sejumlah daerah yang memang mengalami kesulitan air bersih saat ini. Untuk itu pihaknya meminta warga untuk melapor agar bantuan air bersih bisa segera dikirim ke sana.
kompas.com

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah menyiapkan skema bantuan air bersih untuk mengantisipasi krisis air dan kekeringan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Setidaknya, ada 7,1 juta liter air bersih yang didistribusikan ke daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih.

"Kita tiap hari ada bantuan yang kita kirim ke daerah-daerah. Jadi kalau boleh saya tampilkan visualnya, dari BPBD semua siaga, bupati/walikota semua siaga, so far sampai hari ini ada (bantuan air)," kata Ganjar saat ditemui di kantornya, Senin (14/8/2023).

Ganjar tidak memungkiri adanya sejumlah daerah yang memang mengalami kesulitan air bersih saat ini. Untuk itu pihaknya meminta warga untuk melapor agar bantuan air bersih bisa segera dikirim ke sana.

"Memang ada dari teman-teman media menyampaikan di tempat ini kurang air, sebenarnya tinggal lapor saja biar nanti kita kirim, karena memang di daerah-daerah tertentu ya memang kurang air. Kita siapkan, kita minta kawan-kawan untuk selalu me-report secara rutin," tuturnya.

Menurut akumulasi kebutuhan air bersih di kabupaten/kota, bantuan yang didistribusikan ada sekitar 7,1 juta liter yang bersumber dari banyak pihak.

"Distribusinya di semua daerah. Ini memang total desa terdampak kekeringan, Blora tertinggi kemudian ada Grobogan. Jadi semua kita sampaikan dengan cara ini. Ini pola-pola distribusinya yang tiap hari kita lakukan," jelas Ganjar.

Ia menambahkan antisipasi jangka panjang diperlukan dengan menjaga dan merawat sumber-sumber mata air dengan memperbanyak menanam pohon. Kemudian, pengelolaan sumber mata air juga harus dilakukan dengan membuat saluran agar distribusinya mudah.

"Di beberapa titik ada sumur bor, yang lain kita bisa menampung dari air hujan. Maka rain harvesting-nya mesti dilakukan dengan peralatan. Seperti tandon-tandon yang ada di rumah itu juga bisa," pungkasnya.