Terbit
12/5/2023
Diperbarui
12/5/2023

Gubernur Mengajar, Wujud Cinta pada Dunia Pendidikan

“Kami harapkan mereka tahu tentang problem-problem di Indonesia maupun Jateng. Ternyata, para siswa ini luar biasa, dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan di luar dugaan."

Salah satu wujud kecintaan Ganjar Pranowo pada dunia pendidikan adalah dengan melahirkan program Gubernur Mengajar. Program ini merupakan upaya Ganjar untuk memberikan sentuhan dan terobosan baru bagi pendidikan.

Lewat Gubernur Mengajar, Ganjar menyambangi sekolah-sekolah di Jawa Tengah untuk memberikan motivasi serta edukasi terhadap para pelajar.

Materi edukasi yang disampaikan Ganjar pun sangat relevan dengan kondisi saat ini. Baik mengenai wawasan kebangsaan, pembelajaran anti korupsi, mencengah bullying, semangat toloransi hingga mencegah radikalisme, dan lain sebagainya.

Tentu saja ini menjadi pengalaman baru pada siswa. Mereka, selain merasakan diajar langsung oleh pemimpin tertinggi mereka di Jawa Tengah, dari ruang ini pula para siswa dapat memanen banyak pengetahuan yang kelak menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat.

Yang juga menarik dari aktivitas Gubernur Mengajar ini, adalah cara Ganjar dalam menyampaikan materi yang selalu menyenangkan. Meski materinya cukup serius, Ganjar mampu membawakannya dengan santai, tidak lupa pula diselipi humor di sana sini.

Kenyataannya cara itu mampu membuat siswa terhindar dari kebosanan. Dengan demikian, ruang dialog yang disediakan pun benar-benar efektif, betul-betul dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta.

Sebagaimana diketahui, program ini sudah digagas Ganjar sejak dirinya menjabat gubernur. Tercatat Gubernur Mengajar pertama kali dimulai pada September 2013 dan baru berjalan maksimal setahun berikutnya.

Pertama kali Ganjar mengajar di SMA N 1 Kota Magelang. Materi yang dibawakan Ganjar kala itu adalah Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional. Sebanyak 170 siswa dengan antusias mengikuti aktivitas tersebut.  

Ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan siswa seputar permasalahan bangsa. Mulai dari krisis ekonomi, mahal dan langkanya kedelai, sumberdaya alam energi yang dikuasai asing dan lainnya.

“Kami harapkan mereka tahu tentang problem-problem di Indonesia maupun Jateng. Ternyata, para siswa luar biasa, dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan di luar dugaan. Melalui kegiatan seperti ini, saya bisa memotret apa yang ada kemudian mendialogkan dengan mereka. Mudah-mudahan ini menjadi bagian tanggapan masyarakat, khususnya para remaja dan gubernur menyikapinya tanpa basa-basi,” ujar Ganjar, seperti dikutip Merdeka.com.

Gubernur Mengajar memang menjadi program favorit yang selalu dinantikan. Setelah sempat berhenti karena pandemi, kini program itu kembali digulirkan. Antusiasme para siswa pun terlihat saat Ganjar mengajar siswa-siswi di SMK Negeri 2 Wonogiri dengan tema 'Peningkatan Karakter dalam Rangka Penanggulangan Bullying, Intoleransi dan Radikalisme', sebagaimana juga diberitakan Liputan6.com.

Dunia pendidikan memang menjadi salah satu program prioritas kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jateng. Ia menyadari, selain membuka cakrawala pemikiran seseorang, dari ruang pendidikan inilah peluang individu dalam mengembangkan diri juga semakin luas. Dengan begitu, kesempatan menggapai kehidupan yang lebih baik bukanlah hal yang mustahil.

Maka dari sana, Ganjar membuka seluas-luasnya akses pendidikan agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan. Tranformasi dunia pendidikan di Jateng pun nyata-nyata telah diwujudkannya.

Selain membangun sekolah asrama gratis SMK N Jateng yang memang disedikan bagi siswa kurang mampu, Ganjar juga menggartiskan biaya SPP. Selain itu Ganjar juga menghadirkan Sekolah Virtual yang khsusus disediakan bagi siswa putus sekolah yang ingin melanjutkan pendidikannya.

Tentu saja peran dan dedikasi para pengajar juga tak luput dari perhatian Ganjar. Maka Ganjar pun menyetarakan gaji guru honorer di tingkat SMA SMK yang berada dalam naungan Pemprov Jateng setara UMK sesuai wilayah masing-masing. Jika sebelumnya mereka hanya menerima Rp.200 ribu perbulan, kini mereka bisa mendapatkan lebih dari dua juta perbulannya, seperti dirasakan salah stu pengajar di Tegal, Merdeka.com.

Sekilas, itulah upaya Ganjar dalam memperbaiki pendidikan di Jawa Tengah. Apa yang dilakukan Ganjar barangkali belum sempurna, namun sebagai pemimpin dia memiliki kesadaran untuk terus memperbiki segala tatanan.

Lewat pengamatannya secara langsung, Ganjar mampu memotret kondisi dan persoalan yang ada di wilayahnya, hingga kemudian lahirlah kebijakan sebagai solusi konkret.  

Pada akhirnya, Gubernur Mengajar pun menjadi ruang bagi Ganjar untuk mendengar dan menyerap apa yang diinginkan para siswa. Dengan begitu, ini menjadi bahan dasar baginya untuk memperbaiki tata kelola pendidikan di Jawa Tengah.[]