Terbit
30/11/2022
Diperbarui
30/11/2022

Hadirkan 19 Mal Pelayanan Publik untuk Keperluan Masyarakat yang Lebih Mudah dan Cepat

Jika menengok ke belakang, upaya Ganjar menata birokrasi memang punya lika-liku yang panjang. Namun dengan komitmen yang besar, perubahan itu kini bisa dirasakan banyak orang.

Pada 2019, Ganjar Pranowo dinobatkan sebagai Kepala Daerah Pembina Pelayanan Publik Kategori Sangat Baik. Penganugerahan tersebut datang dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Menpan RB yang saat itu dijabat Tjahjo Kumolo menjabarkan, aspek yang dinilai atas penghargaan itu antara lain kebijakan pelayanan, profesionalisme sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, konsultasi dan pengaduan, inovasi, dan sistem informasi pelayanan publik.

Kinerja Ganjar yang mampu mereformasi birokrasi di Jateng dan terus mengoptimalkan pelayanan publik pun, tak luput dari pengamatannya, hingga apresiasi itu disematkan kepadanya.

Jika menengok ke belakang, upaya Ganjar  menata birokrasi memang punya lika-liku yang panjang. Namun dengan komitmen yang besar perubahan itu kini bisa dirasakan banyak orang.

Prinsipnya sederhana, Ganjar memulai dengan satu kesadaran bahwa jabatan yang diemban adalah mandat dari rakyat. Maka sudah sepatutnya pengabdian dicurahkan, hak-hak masyarakat dijunjung tinggi. Caranya dengan memprioritaskan pelayanan dan mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Maka di era Ganjar, segala bentuk pungli pun dibabat habis. Masyarakat yang hendak mengurus kepeluan administrasi kependudukan, perijinan usaha, atau kebutuhan urusan lainnya, menjadi jauh lebih mudah dan cepat.

Salah satu yang turut andil mewujudkan kemudahan itu adalah dihadirkannya Mal Pelayanan Publik (MPP). Dinamai mal karena konsepnya memang terpusat di satu gedung, layaknya pusat perbelanjaan yang mencari apapun serba ada. Hanya saja, yang disedikan di sini adalah segala macam layanan pemerintah maupun instansi yang banyak dibutuhkan masyatakat.

Misalnya yang baru-baru ini diresmikan di Klaten, ada sebanyak 25 instansi dengan total 140 jenis pelayanan yang bisa dimanfaatkan masyarakat setempat. MPP Klaten itu sendiri berada di Jalan Mayor Kusmanto, lokasinya berdampingan dengan Taman Kuliner.

"MPP merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan terpadu satu pintu yang mudah, murah dan cepat serta lebih nyaman bagi masyarakat," ujar Ganjar, saat meresmikan MMP Klaten, seperti diberitakan Liputan6.com.

Di Jawa Tengah, MPP pertama kali hadir di Banyumas pada 2018. Kini setidaknya sudah ada 19 MPP yang telah beroperasional.  Di antaranya MPP Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Kota Surakarta, Karanganyar, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kota Semarang, Kendal, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Kebumen, Purworejo, Banyumas, Grobogan dan Klaten.

Semula MPP merupakan arahan nasional dalam rangka memberikan layanan ekstra dan efisiensi untuk masyarakat. Kemudian karena manfaatnya yang besar, Ganjar pun mengoptimalkan keberadaannya dan terus mengembangkannya sampai sekarang. Jika dibanding dua provinsi tetangga, untuk saat ini pencapaian MPP di Jateng memang yang terbanyak.

Ganjar Pranowo juga berinovasi agar MPP di Jateng bisa turut mengakomodir pelaku UMKM. Di samping untuk menggeliatkan produk unggulan, juga membuat masyarakat yang datang mengurus keperluan menjadi lebih senang.

Dengan hadirnya MPP, selain memudahkan masyarakat karena bisa mengurus keperluan dalam satu tempat dengan waktu yang cepat, juga mampu menyingkirkan praktik korupsi. Terutama pungli. Sebab, pelayanan yang disediakan MPP dibuat secara terpadu dengan mengintegrasikan berbagai pelayanan dalam sebuah sistem. Ini juga mendorong mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Salah satu faktor yang menambah kenyamanan juga tak lepas keberadaan petugas di MLP yang dituntut untuk selalu ramah dan sigap. Para petugas akan bersiaga di loket pelayanan masing-masing dan siap melayani apa yang dibutuhkan masyarakat.

Demikianlah upaya yang Ganjar wujudkan untuk memberi pelayanan yang maksimal. Mungkin masih jauh dari kata sempurna, namun keberanian berinovasi yang ada pada diri seorang pemimpin bisa membuka jalan menuju kebaruan dan kemajuan.

Selain MPP, kita tahu, di era Ganjar kanal pengaduan juga dibuka seluas-luasnya. Baik lewat website maupun medsos. Tak lain, itu adalah bagian dari pembenahan, sekaligus upaya Ganjar mendengar setiap aspirasi masyarakat. Sebab sekecil apapun suara rakyat perlu didengarkan.