Terbit
30/7/2023
Diperbarui
30/7/2023

Ikut Lapak Ganjar, Usaha Lurik ATBM Klaten Ini Kembali Menggeliat

jatengprov.go.id

KLATEN – Suara alat tenun bukan mesin (ATBM) terdengar keras di sebuah tempat kerajinan di RT 7 RW 17 Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Geliat usaha kerajinan kain lurik itu terus bergerak.

Hal itu tak lepas dari keikutsertaan Lurik Asik Indonesia atau @lurikasik.id, di program promosi Lapak Ganjar. Inisiatif Gubernur Ganjar itu benar-benar dimanfaatkan oleh sang pemilik Lurik Asik.Id, Devi Wahyu Utami, hingga akhirnya usahanya makin berkembang.

Devi menuturkan, usai ikut Lapak Ganjar, usahanya memang berkembang. Dengan pendapatannya pun terus bertambah. Dia memanfaatkannya untuk menambah permodalan usaha. Termasuk, memaksimalkan ATBM agar bisa dipakai secara maksimal.

“Adanya peningkatan (permintaan), pendapatan juga meningkat. Kita bisa alokasikan penambahan ATBM, sehingga bisa menambah penenun juga,” kata Devi, di rumah sekaligus tempat produksi kerajinannya, Sabtu (15/4/2023).

Perajin lurik ATBM ini tak pernah menyangka, jika usahanya akan di-repost Lapak Ganjar, dan merasakan manfaat yang luar biasa untuk perkembangan usahanya.

Awalnya, Devi mengetahui Lapak Ganjar karena menjadi pengikut (follower) akun Instagram @ganjar_pranowo sejak lama. Ketika itu, temanya tentang kain, dan dia pun ikut.

Diakui, Devi sebenarnya sudah dua kali ikut Lapak Ganjar. Kali pertama, unggahannya tak di-repost Lapak Ganjar. Terus dia ikut lagi beberapa bulan kemudian, hingga unggahannya di-posting ulang Lapak Ganjar.

Dia sangat senang saat unggahannya bisa di-repost Lapak Ganjar. Waktu itu penonton story maupun follower-nya juga naik. Penjualannya juga meningkat hampir 50 persen.

“Ada juga pelanggan dari yang mengenal Lurikasik dari repost Lapak Ganjar itu sampai sekarang masih kerja sama. Itu dari Yogyakarta. Yang jelas, kalau setelah Lapak Ganjar itu jangkauannya lebih luas lagi. Sebelumnya hanya wilayah Jawa. Setelah di-repost Lapak Ganjar itu bisa dari luar Jawa. Kalimantan, Sumatera, ada Sulawesi,” terang dia.

Adanya peningkatan permintaan itu juga turut menyediakan lapangan kerja. Sebelumnya saat Covid-19 dan produksinya hampir macet, jumlah perajin yang tadinya 20 orang, makin menurun hingga sampai tiga orang. Sekarang saat usaha kembali bangkit, jumlah perajin sekitar 20 orang lagi.

Dituturkannya, Lurik Asik salah satu UMKM yang memproduksi tenun lurik. Dengan berbagai motif lurik dan kain sorjan. Keunggulannya adalah memproduksi dengan ATBM, sehingga originalitas pada produk masih terjaga.

Untuk harga, menurut Devi, masih cukup terjangkau, yakni mulai Rp34 ribu per meter. Kalau untuk reseller, dia memberikan harga beda. Keunggulan lain, meski harga terjangkau, kualitas cukup bagus, dengan beragam motif dan warna.

Pihaknya juga menyediakan motif yang benar-benar hanya dibikin di tempat kerajinannya. Dia juga menyediakan motif yang pakem atau motif modern. Pemesanan bisa dilakukan ke Instagram untuk mengetahui motifnya, atau pesanan langsung melalui marketplace, dan bisa melalui nomor WhatsApp 0898-5363-877. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)