Terbit
25/11/2022
Diperbarui
25/11/2022

Ikut Lapak Ganjar, Wedang Kemasan Asal Magelang Bisa Tembus Jepang

Sama sekali ia tak membayangkan bahwa poduknya bisa sampai ke mancanegara. Namun ternyata Lapak Ganjar membukakan jalan menuju ke sana.
Foto-foto: Ganjarpranowo.com

Produk wedang kemasan D’liz yang dirintis Elisa Anggraeni bisa menembus pasar luar negeri. Wedang asal Magelang ini laris manis bahkan sampai dikirim ke Jepang.

Lonjakan penjualan yang besar itu terjadi sejak mengikuti program Lapak Ganjar.

Elisa mengaku tidak menyangka, dampak dari Lapak Ganjar bisa memperluas pasar hingga ke pasar dunia.

"Awal mulanya itu, pas pandemi kta ingin promo. Kemudian kita ada di Instagram. Muncul Lapak Ganjar. Terus kita coba bikin stori (instastory), di-tag ke @lapakganjar dan @ganjar_pranowo," kata Elisa, di tempat produksinya, Jumat (25/11/2022).

Ternyata, storinya tersebut di-repost Lapak Ganjar. Bahkan,  dia sempat tak percaya jika unggahannya itu menjadi yang pertama di-repost. Mulanya, dia mengira jika semua unggahan yang direpost itu hanya bualan.

"Pertama kali malah waktu itu. Jadinya kayak semacam surprise. Ternyata beneran di-repost. Kirain sudah disetting dari sana," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, belum sampai 24 jam di-repost Lapak Ganjar, manfaat mulai dirasakan. Yakni adanya orderan yang masuk di nomor teleponnya. Kebetulan, salah satu syarat ikut Lapak Ganjar memang harus menyantumkan nomor telepon.

"Ada yang chat WA (Whatsapp). Ada yang beli, beliaunya itu tinggalnya di Jepang. Dia minta dikirimi wedang rempah," ungkapnya.

Elisa menceritakan, sebelum ikut Lapak Ganjar, usahnya hanya bisa menjual produk di dalam kota hingga luar kota. Sama sekali ia tak membayangkan bahwa poduknya bisa sampai ke mancanegara. Namun ternyata Lapak Ganjar membukakan jalan bagi usahanya itu untuk melebarkan sayap hingga ke negeri seberang.

"Ke Jepang baru kirim dua kali. Karena saya kan ikut Lapak Ganjar belum lama. Direpost-nya paling dua bulan lalu," terang dia.

Ia mengakui manfaat ikut Lapak Ganjar benar-benar dirasakan karena usahanya kini jadi lebih dikenal masyarakat dan banyak yang order. Bahkan, ada wisatawan Candi Borobudur dari Jakarta, mengunjungi tempat usahanya usai membuka Lapak Ganjar.

Penjualannya pun meningkat. Saat ini, jumlah produksi wedang mencapai 200 pieces per hari. Jika sebelumnya pendpatan omzet rata-rata Rp 200 ribu-300 ribu per hari, kini setelah ikut Lapak Ganjar bisa meningkat menjadi Rp 800 ribu perhari.

Terlebih, akun Instagram miliknya juga tercantum nomor WA. Jadi makin memudahkan pelanggan menghubunginya.

Saat ini Elisa punya lima orang karyawan. Jumlah karyawan pun akan terus bertambah jika masih terjadi peningkatan produksi.

"Program Lapak Ganjar membantu banget karena pak Ganjar kan publik figur yang banyak disukai oleh orang-orang. Dari anak muda sampai orang tua. Jadi lebih dikenal," ujarnya.

Produknya sendiri merupakan wedang rempah sejenis wedang uwuh asal Yogyakarta. Yang membedakan wedang uwuh dan rempah adalah komposisi dan manfaatnya.

Jika Wedang uwuh lebih ke hangat dan pedas, sedangkan wedang rempah ini menurutnya menyegarkan.