Terbit
12/4/2022
Diperbarui
13/8/2022

Jalan Mulus Berkat Aplikasi "Jalan Cantik"

‍Jalan Cantik ialah jawaban atas kejengkelan atau marahnya rakyat terhadap kondisi jalan di Jawa Tengah.
Foto: Arsip Humas Pemprov Jateng
AS

“Tolong, saya mohon dapat segera ada tanggapan perbaikan Jalan Songgom-Jatibarang. Karena kondisi jalan semakin parah…bukan aspal lagi, tapi bubur tanah yang kami lewati setiap hari…”

PESAN itu dilaporkan oleh Deni Listriani pada 12 Maret 2022 pukul 15.36. Sejumlah foto jalan rusak dilampirkan. Kini statusnya: proses pengerjaan.

Sesimpel itulah warga Jawa Tengah kini bisa melaporkan kondisi jalan atau jembatanrusak. Tak peduli di mana pun tempat, mereka bisa melaporkan. Deni sendiri melaporkan jalan di daerah Kabupaten Brebes. Ia cukup mengunduh aplikasi Jalan Cantik di toko aplikasi Google Play Store. Dan, kirim!

Sejak 2019, Jawa Tengah membuat terobosan baru. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sadar bahwa ini eranya collaborate, pembangunan butuh kolaborasi langsung warganya. Salah satu konsennya ialah jalan dan jembatan.

Harapan Ganjar: Jateng tanpa lubang.

Ganjar takpeduli jenis jalan apa yang dilaporkan warga. Semua jalan dari provinsi hingga desa, semua ditampung. Admin aplikasi tinggal mendistribusikan kepada penanggung jawab jalan.

Warga juga tak sebatas lapor, tapi bisa memantau. Sejauhmana laporannya ditanggapi.

Aplikasi Jalan Cantik, dalam skala kecil, tak ubahnya perangkat lunak manajemen proyek. Jika dikembangkan secara lebih luas, warga tak sebatas memantau, tapi bisa diajak ngobrol dan urun rembug. Karena konsep tools tersebut memang gotong royong. Warga layaknya bos, tinggal mengecek apakah proyeknya jalan atau tidak.

Di era teknologi informasi sekarang, memastikan sebuah proyek kelar cepat, bisa dengan memanfaatkan model kerja seperti itu. Apalagi sekarang hampir semua orang pegang smartphone. Mereka bisa diajak kerja cerdas (smartwork) secara jarak jauh. Bertemu secara maya, tapi kerja nyata.

Jalan Cantik, kata Ganjar, ialah jawaban atau inovasi atas kejengkelan atau marahnya rakyat terhadap kondisi jalan. Karena, jalan adalah infrastruktur yang paling banyak diadukan warga, katanya.

Sejak 2014, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng mencatat, jalan provinsi terus mengalami perbaikan. Dengan panjang 2.404.741 kilometer, data per Maret2022, lebih dari separuh jalan (77 persen) berkondisi baik, tepatnya sepanjang 1.871.860 km.

Kini, tersisa jalan rusak sedang sepanjang 312.125 km dan rusak ringan 220.756 km. Sama sekali tidak ada laporan jalan rusak berat.

Dengan aplikasi Jalan Cantik, kerja pemantauan jalan bertambah lebih baik. Kerja-kerja pengamat jalan yang ditugaskan Dinas Pekerjaan Umum tak repot sendirian, karena ada mata warga yang membantu.

Jika sebelumnya, pelaporan jalan dilakukan sekali dalam sepekan, kini laporan diterima secara waktu nyata (real-time). Laporan ini memperbaiki koordinasi antarpemangku unit kerja yang juga memiliki akun admin di aplikasi. Begitu laporan dikirim, notifikasi diterima oleh unit terkait dan direspons secepatnya.

Melalui kerja seperti itu juga mempengaruhi sistem manajemen bahan, sehingga lebih efektif. Tim respons cepat bisa memperkirakan bahan yang dipakai dalam penanganan. Ini didasarkan pada foto yang dilaporkan oleh warga.

Di sisi lain, ke depan, sistem manajemen anggaran juga bisa lebih tepat guna. Kerja juga lebih efisien dan optimal. Hanya dalam 1x24 jam sejak pelaporan, jalan rusak dapat ditangani.

Tidak sebatas itu, antarpimpinan juga membuat sebuah grup di aplikasi perpesanan daring WhatsApp. Setiap kali ada aduan, juga bisa dilaporkan ke grup WA antarpihak terkait.

Aplikasi Jalan Cantik telah disodorkan kepada pemerintah pusat, terutama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan pemerintah kabupaten/kota di Jateng. Mereka sepakat bahwa aplikasi ini dipakai secara bersama-sama.

 “Aplikasi ini sadar atau tidak, bagian dari meeting point. Siapa pun bisa melaporkan, apa pun jalan itu, biarkan kami yang distribusi. Ini model kompromi, kami bekerja sama dengan PU kabupaten/kota dan desa,” ujar Ganjar.

Terlebih, “Sebagian besar rakyat kita sudah pegang HP dan main medsos. Sudah kewajiban kalian untuk membuka satu kanal, agar ada quick response, rakyat butuh kita [untuk] gaspoool, katanya kepada jajarannya di Pemprov Jateng.

Dengan Jalan Cantik, Ganjar juga ingin mengajak rakyatnya bisa ikut handarbeni—memiliki—jalan itu sendiri.

“Karya [aplikasi] ini telah menjadi kerja keras menjadi kerja cerdas. Mengubah kerja kesuwen (lambat), menjadi kerja yang efisien. Panjenengan pancen josss…,” Ganjar mengomentari aplikasi Jalan Cantik yang diciptakan oleh jajarannya di Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya itu.[]