Terbit
10/2/2024
Diperbarui
10/2/2024

Kampanye Terakhir di Semarang, Ganjar-Mahfud Soroti Tabir Gelap Demokrasi

Ganjar-Mahfud menjanjikan tiga hal pokok. Pertama, akan membangun demokrasi yang saat ini dianggap melemah. Kedua, menerapkan 21 program unggulan yang prorakyat untuk membangun ekonomi. Ketiga, Ganjar-Mahfud berjanji akan setia kepada rakyat Indonesia.
dok.ist

SEMARANG - Dalam kampanye terakhir di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024), pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut, 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menyampaikan kegelisahan masyarakat yang mereka temui selama kampanye. Mereka menyebut, masyarakat gelisah dengan tabir gelap demokrasi dan hilangnya keadilan ekonomi.

Kegelisahan itu disampaikan dalam maklumat yang dibacakan Mahfud MD dalam kampanye di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang. ”Hari ini saya punya dua tugas. Yang pertama membacakan maklumat, sesudah itu berdoa,” kata Mahfud.

Maklumat yang dibaca Mahfud berisi kegelisahan masyarakat yang ditemui pasangan Ganjar-Mahfud di lebih dari 450 titik sejak November 2023. Menurut Mahfud, ada banyak persoalan yang mereka jumpai, tetapi ada dua masalah utama yang menjadi kegelisahan banyak orang, yaitu tabir gelap demokrasi dan hilangnya keadilan ekonomi.

Mahfud menyebut, demokrasi Indonesia tengah mengalami krisis dan terancam eksistensinya. Suara rakyat sebagai roh demokrasi dinilai nyaris tak terdengar ke telinga elite penguasa. Elite disebut seolah-olah berdiam dalam tembok peredam yang kedap dengan suara rakyat.

”Tiba-tiba penguasa dan perangkat kekuasaan menjadi bebal. Sungguh demokrasi Indonesia mengarah atau menuju ke arah kegelapan karena korupsi semakin marak terjadi. Hukum disalahgunakan dan terakhir, konstitusi dipermainkan,” ujar Mahfud.

Kondisi itu dinilai Mahfud mengakibatkan ekonomi masyarakat, khususnya wong cilik, menjadi semakin sulit. Hal itu dianggap Mahfud ironis karena kartel ekonomi semakin menggurita.

Mahfud menambahkan, pihaknya juga mendapatkan banyak cerita dari masyarakat tentang betapa tidak meratanya dan sulitnya mengakses layanan kesehatan. Mereka juga mendapat keluhan soal lapangan pekerjaan yang sulit hingga harga bahan pokok yang terus melambung.

”Pertanyaannya, mau sampai kapan kita begini? Jawabannya tegas, semua yang tidak beres itu harus dihentikan mulai sekarang. Ya, sekarang,” imbuhnya.

Mahfud juga berjanji bakal menabrak dan menyeruduk semua halangan yang menyebabkan kegelapan demokrasi dan ketidakadilan ekonomi di Indonesia. Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari menjalankan mandat dari konstitusi yang wajib dilaksanakan pemerintah maupun pemimpin negara.

Dalam kesempatan itu, Ganjar-Mahfud juga menjanjikan tiga hal pokok. Pertama, mereka akan membangun demokrasi yang saat ini dianggap melemah. Kedua, mereka akan menerapkan 21 program unggulan yang prorakyat untuk membangun ekonomi. Ketiga, Ganjar-Mahfud berjanji akan setia kepada rakyat Indonesia.

Sementara itu, Ganjar menyebut, pihaknya akan memperhatikan catatan-catatan dari anak bangsa yang ditemui selama ini. Ganjar mengaku memiliki perasaan, pikiran, pendirian untuk membawa Indonesia maju, seperti yang dicita-citakan oleh dua proklamator, Soekarno dan Hatta.

Perwakilan warga

Dalam kampanye pamungkasnya itu, Ganjar mengajak tiga perwakilan warga untuk berdialog. Mereka yang diajak berdialog adalah perwakilan penyandang disabilitas, alumni SMK Jateng, dan seorang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Perwakilan penyandang disabilitas, Yuktiasih Proborini, meminta masyarakat maupun negara menghormati penyandang disabilitas. Sementara itu, perwakilan alumni SMK Jateng, M Raihan Muzadi, mengaku bersyukur karena bisa bersekolah secara gratis di SMK Jateng dan membantu menopang perekonomian kelurganya.

Adapun perwakilan pelaku UMKM asal Surakarta, Yani Mardianto, meminta pemerintah memperhatikan pelaku UMKM dari yang paling kecil hingga yang sudah naik kelas. Mardianto juga sempat memberikan syal merah bergambar bunga kepada Ganjar. Warna merah disebut Mardianto melambangkan keberanian dan ketegasan serta bunga mawar melambangkan keindahan dan integritas.

”Dalam kampanye terakhir ini saya ingin menyampaikan, semua program akan kami tuntaskan. Kami juga akan memberikan seluruh kekuatan program-program itu kepada rakyat,” ucap Ganjar.

Ganjar juga mengungkapkan optimismenya akan menang mutlak di Jateng. Ia meminta seluruh pemangku kepentingan, termasuk sukarelawan partai, untuk menjaga pencoblosan dan penghitungan suara sampai dengan terakhir.

Optimisme yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani. Dalam orasinya di kampanye akbar pamungkas di Semarang, Puan meyakini, ratusan ribu peserta yang hadir itu akan memilih pasangan Ganjar-Mahfud.

”Jangan takut kalau ada yang bilang tidak boleh memilih Ganjar-Mahfud. Jangan takut diintimidasi, kita tidak sendiri, kita ini banyak, seluruh Indonesia,” tutur Puan.

Puan menambahkan, pemilu merupakan hak rakyat. Oleh karena itu, rakyat memiliki kebebasan untuk memilih pilihannya.

Sebelum mengakhiri orasinya, Puan menyampaikan terima kasih kepada para sivitas akademika, rektor, dosen, maupun mahasiswa yang selama ini sejalan dengan pihaknya dalam menciptakan demokrasi yang adil dan jujur.

Pemilihan Semarang

Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Jateng, Agustina Wilujeng, mengatakan, ada tiga daerah yang diajukan sebagai lokasi kampanye akbar pamungkas pasangan Ganjar-Mahfud di Jateng, yakni Banyumas, Surakarta, dan Semarang. Kendati demikian, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memilih Semarang menjadi lokasi kampanye terakhir.

Semarang dinilai lebih strategis karena memiliki dua bandara dan letak bandaranya tidak jauh dari lokasi kampanye, yakni Lapangan Pancasila Simpang Lima. Hal itu penting karena banyak tamu dari luar kota yang datang dalam kampanye tersebut.

Sementara itu, Banyumas tak jadi dipilih karena akses ke bandara lebih jauh. Adapun di Surakarta tidak ada ruang yang dianggap cukup untuk menampung ratusan ribu orang. Tempat-tempat dengan daya tampung ratusan ribu orang tidak didaftarkan oleh pemerintah setempat sebagai lokasi kampanye.

”Alasan lain memilih Kota Semarang karena ini adalah ibu kota Jateng. Tentunya, teman pengurus di seluruh kabupaten/kota yang jadi anggota DPRD banyak yang beraktivitas di sini, jadi koordinasi lebih mudah. Kemudian, karena ini ibu kota, pihak keamanan dan pemerintah kotanya mudah diajak berkoordinasi sehingga kampanye bisa lebih lancar,” kata Agustina dalam konferensi pers di Kantor Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jateng, Kamis (8/2/2024).

Menurut Agustina, sejak awal, TPN memang memilih Jateng sebagai lokasi kampanye akbar terakhir untuk pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. Di wilayah yang disebut sebagai kandang banteng itu, PDI-P disebut Agustina akan berjuang mati-matian, bukan hanya untuk meraih kemenangan dalam pemilu presiden, melainkan juga pemilu legislatif.