Terbit
24/8/2022
Diperbarui
24/8/2022

Keripik Pisang Mahasiswa Klaten Ini Raup Omset Jutaan

Di medio semester pertama, uang hasil kerja di pabrik mulai menipis karena untuk operasional kuliahnya. Irma lalu membuat keripik pisang.
Irma Fatmawati, mahasiswa asal Klaten, Jateng tidak menyangka usaha keripik pisangnya laris di pasaran. Foto-foto: Ganjarpranowo.com

IRMA Fatmawati, mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan di sebuah kampus di Yogyakarta, tidak menyangka usaha keripik pisangnya laris di pasaran.

Usaha yang ia rintis hanya bermodal Rp 50 ribu itu, kini mampu beromset jutaan rupiah per bulan sejak dipromosikan melalui Instagram Story Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pengalamannya itu bermula saat ia ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMK pada 2019. Namun, keinginannya itu harus tertunda karena persoalan biaya. Irma pun memilih bekerja di pabrik untuk mengumpulkan tabungan biaya kuliahnya.

"Pada 2020 saya daftar kuliah di Yogyakarta program studi ekonomi pebangunan—jalur KIP (Kartu Indonesia Pintar Kuliah). Alhamdulillah diterima dan saya kuliah tanpa biaya," katanya saat ditemui di rumahnya di Karang Gumuk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Di medio semester pertama, uang hasil kerja di pabrik mulai menipis karena untuk operasional kuliahnya. Karena bertekad tidak ingin membebani orangtua, Irma kemudian merintis usaha keripik pisang ber modal Rp 50 ribu—sisa dari tabungan. "Saya hidup bergantung dari tabungan waktu itu.” kenangnya.

Usahanya itu sempat mengalami penurunan pembeli. Akhirnya, ia iseng buka Instagram dan mengetahui ada program promosi online melalui tagar #LapakGanjar.

"Saya ikutan dan di-repost sama Pak Ganjar. Saya tidak menyangka; awalnya di pasar online saya tidak jalan, setelah itu, penjualan naik terus. Sekarang ini mengejar star seller," kata Irma.

Tak hanya laris, keripik pisang bermerek @bananacrackers1 itu juga mulai dirasakan pelanggan di luar Klaten, seperti Wakatobi, Surabaya, dan Bali.

"Alhamdulilah punya beberapa reseller, di Surabaya, di Yogyakarta, Solo, dan Klaten. Follower juga bertambah dari 200 menjadi lebih dari 600," tutur Irma.

Irma menceritakan kini omset penjualan antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan. Namun, pendapatan ini sangat bergantung pada jadwal kuliah. Jika tidak terlalu sibuk, ia bisa fokus memproduksi keripik.

Keunggulan dari keripik Irma ialah varian rasa dan pengemasan yang menarik pembeli. Dengan pengemasan seperti itu, “Tidak mudah mlempem dan aman," tuturnya.[]

Anda bisa tonton liputan video kami di YouTube Lapak Ganjar.