Terbit
22/6/2022
Diperbarui
13/8/2022

#LapakGanjar Mendongkrak Geliat Ekonomi UMKM

#LapakGanjar yang berbasis Instagram awalnya untuk pelaku UMKM di Jateng, lalu merambah untuk daerah lain.
Ilustrasi. Foto: freepik.com

AHMAD DZULFANNI harus berpikir keras saat pagebluk Covid-19 pada 2020. Usahanya lesu. Warga Pekalongan, Jawa tengah itu tak patah asa. Ia membuka usaha pizza di akhir tahun itu.

Dijuallah dengan harga yang murah meriah, antara Rp10 ribu hingga Rp28 ribu, harapannya biar lekas laku. Permintaan pizza cukup bagus di awal-awal, tapi berselang waktu ternyata minat pembeli merosot, cerita Ahmad pada Mei 2022 dikutip dari Humas Pemprov Jateng.

Di Madiun, Jawa Timur, Joko Suwiyono dan istrinya, Pipit Ernawati mengalami hal serupa. Bisnis wayang kayunya yang dirintis sejak 2016 dan telah moncer hingga daerah lain harus mandek karena wabah corona.

Dari jualan offline, akhirnya merambah dunia media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Masa-masa sulit perlahan-lahan pun bisa terlewati.

Awal 2021 adalah berkah bagi Ahmad juga Joko. Mereka mengetahui adanya promosi digital melalui tagar #LapakGanjar di Instagram Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo).

Unggahan produknya di Instagram Story kemudian ditandai dengan akun Ganjar Pranowo. Alhasil, produknya di-repost oleh sang Gubernur Jawa Tengah itu.

Dari situlah, durian runtuh itu mulai berdatangan. Pizza Ahmad mulai dikenal se-Pekalongan karena banyak pembeli memesan via ojek online.

Tak hanya itu, ia pun mampu menambah karyawan dan berani menyediakan menu lain. Bagi Ahmad, #LapakGanjar sangat membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) menambah permintaan pasar.

Sementara akun Instagram milik Joko dan Pipit (@omah_craft_kinarya) mulai bertambah follower-nya sejak unggahan produknya di-repost oleh akun Ganjar Pranowo. “Efeknya luar biasa,” kata Pipit pada 15 Juni 2021 dikutip dari Humas Pemprov Jateng.

Menurut dia, sejak promosi melalui #LapakGanjar, hasil karyanya dilihat oleh masyarakat lebih luas. “Yang tanya-tanya banyak sekali,” terang Pipit.

Jangkauan marketing digital sudah lintas batas daerah dan waktu. #LapakGanjar yang berbasis Instagram Story awalnya memang untuk pelaku UMKM di Jawa Tengah, tapi berjalannya waktu pada 2021, justru merambah daerah lain, seperti yang dialami Joko-Pipit.

Digagas pertama kali pada 11 Juli 2020, Ganjar mengharapkan #LapakGanjar adalah momentum bagi pelaku UMKM Jateng bangkit. Banyak jenis produk UMKM yang dipromosikan mulai kuliner gethuk, keripik, kaos, kopi hingga kerajinan gitar.

"(#LapakGanjar) ini hal paling kecil yang dilakukan beliau, tetapi luar biasa bagi kami. Orderan kami tidak melonjak dan tidak turun, tetapi ada terus, tiap hari kami juga kirim produk kami ke luar kota," ujar Pipit Windro Aryati, pemilik UMKM BrambangGO, yang memproduksi Teri Brambang Goreng asal Blora, Jawa Tengah mengomentari #LapakGanjar pada 2020.

Itu baru salah satu cara Ganjar mendorong UMKM Jateng. Langkah lain yang juga dilakukan ialah menggelar UMKM Virtual Expo pada akhir 2020 hingga awal 2021.

Acara yang menggandeng Bank Jateng, Bank Indonesia, dan lembaga lain tersebut membukukan omset hingga Rp4,85 miliar. Expo tersebut selain ditonton oleh pengunjung lokal mulai dari Medan hingga Nusa Tenggara Timur juga diminati oleh pengunjung dari Jepang, Hong Kong, India, Malaysia, Qatar, dan Australia.

Selain program itu, Pemprov Jateng juga membuka galeri UMKM di Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Yogyakarta International Airport yang bekerja sama dengan Pemprov DI Yogyakarta. Termasuk penjualan melalui Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta.

Pemprov Jateng tak melulu berfokus pada penjualan produk, tapi juga membantu dan mendampingi pelaku UMKM dengan pelatihan, terutama fotografi dan videografi. Tujuannya agar menarik untuk diunggah di media sosial. Pelatihan ini dilakukan melalui UMKM Center dan pelatihan online dari Akademi Balatkop di Heterospace.

Itulah sebagian cara Gubernur Ganjar dan jajarannya untuk menjaga agar UMKM tetap “bergas-waras” selama pandemi. Inovasi-inovasi itu juga diharapkan tak sebatas di era kepemimpinannya saja, tapi ke depan dengan berganti pemimpin sistem semacam itu bisa tetap berjalan.

Penjabat Sekda Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, mengatakan, Jateng memiliki peraturan daerah tentang inovasi. Melalui Perda Nomor 3 Tahun 2019, pemprov menjadikan budaya inovasi itu ke dalam sebuah sistem.

"Jadi, inovasi akan terus dilakukan meskipun nanti pemimpinnya sudah berganti. Dengan perda itu, maka budaya inovasi akan tetap berkelanjutan," tutur Prasetyo pada April 2021.

Catatan Badan Statistik Pusat Jawa Tengah pada 2021, menunjukkan bahwa sepanjang 2019 sektor industri kecil dan menengah (IMK) ayang paling banyak digeluti masyarakat yaitu makanan dengan jumlah 292,5 ribu atau sekitar 32,06 persen dari total pelaku usaha IMK.

Lalu, sektor pakaian jadi dan kayu dengan jumlah masing-masing 172,31 ribu, berbahan tembakau 59,22 ribu dan tekstil berjumlah 56,16 ribu.

Survei IMK Tahunan 2019 tersebut juga menggambarkan jumlah pelaku usaha IMK mencapai 912,42 ribu, dengan rata-rata jumlah usaha IMK per kabupaten/kota sekitar 26 ribu usaha.

Usaha IMK terbanyak berada di Kabupaten Purbalingga dengan jumlah 73,72 ribu usaha. Sementara, kabupaten lain yang dengan jumlah di atas 50 ribu, seperti Kabupaten Kebumen, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Banyumas.

Sebelum pandemi menyerang, usaha IMK mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,87 juta; proprosi tenaga kerja perempuan (962,59 ribu) lebih banyak ketimbang lelaki (912,33 ribu).

Jika dilihat per rata-rata jumlah tenaga kerja per IMK, ada sekitar 2 pekerja. Kabupaten Boyolali adalah wilayah yang paling tinggi penyerapan tenaga kerja IMK di atas tujuh persen atau 138,97 ribu. Sementara, yang di atas lima persen seperti Temanggung, Purbalingga, Kebumen, Wonogiri, Banyumas, dan Jepara.

Dari survei itu juga terlihat bahwa pemasaran (20,05 persen), termasuk kendala nomor tiga yang dihadapi sektor IMK setelah bahan baku (25,34 persen) dan lainnya (23,8 persen). Sementara kendala permodalan di posisi keempat dengan 19,73 persen.

Artinya, promosi yang dilakukan seperti #LapakGanjar adalah solusi yang tepat untuk membantu pelaku usaha IMK agar produknya dikenal lebih luas lagi. Dan, ini telah terbukti.

Pada Rabu (15 Juni 2022), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meluncurkan platform digital: LapakJateng.id bekerja sama dengan perusahan e-niaga, Blibli.com. Inilah inovasi teranyar Jateng untuk memperkuat pelaku UMKM.

“Kami pengin UKM benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi berdikari. Jadi, mereka adalah UKM Stronger, Anti Keder,” kata Ganjar dikutip dari Media Indonesia.[] AN