Terbit
21/7/2022
Diperbarui
13/8/2022

Menata Borobodur Lebih Gayeng dengan Kerja Bareng

Kawasan Candi Borobudur terus dibenahi demi menunjang sebagai destinasi wisata premum.
Candi Borobudur. Foto: Unsplash

KAWASAN Candi Borobudur sejak 2020 mengalami banyak pemugaran fisik demi menunjang sebagai destinasi wisata premium berkelas dunia.

Penataan dan pembangunan itu bersifat terpadu mulai jalan raya, jembatan, penyediaan air bersih, permukiman (misal, pengelolaan sampah), perumahan (misal, pondok wisata/homestay dan tempat usaha), kampung seni, hingga sumber daya air.

Kementerian PUPR menyebut sebanyak 42 paket kegiatan dengan total nilai Rp2,27 triliun telah dilakukan sejak 2020-2022. Dari jumlah tersebut, 25 paket telah rampung, 16 paket dalam proses pengerjaan, dan satu paket dalam persiapan.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmwidjaja mengatakan, penataan kawasan mengusung prinsip pelestarian situs pusaka dunia yang berkelanjutan.

Dengan konsep itu, yang menarik, salah satunya, ialah peningkatan tempat pembuangan akhir (TPA) alias pengelolaan sampah. Pemerintah memperluas lahan TPA sekitar 2 hektare dengan teknologi refused derived fuel (RDF).

Sementara, Pemkot dan Pemkab Magelang bersatu padu membangun Tempat Pengelohan Sampah Terpadu regional, di mana pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah.

Hingga Juni 2022, dikutip dari situsweb Kementerian PUPR, sebanyak 12 TPS berkonsep 3R telah kelar dibangun—TPS Tuk Songo telah berjalan optimal, sisanya masih ditindaklanjuti oleh Kementerian Desa PDTT.

Pembangunan kawasan Candi Borobudur, bukan semata-mata pemerintah pusat, melainkan gerak bareng-bareng dari pusat hingga daerah. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sampai minta izin kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan  dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjadi “mandor” proyek.

Ganjar ingin menyokong rencana pemerintah pusat agar proyek penataan kawasan candi berjalan mulus. April 2021, sambil gowes pagi keliling kota Magelang, Ganjar mengecek sejumlah area seperti pengolahan sampah Tuk Songo, pusat komunitas hingga desa akses budaya.

Koordinasi dan integrasi benar-benar dilakukan antarinstansi. Di sinilah sosok pemimpin bisa bertindak memberikan solusi. Persoalan listrik yang sempat dikeluhkan selama pengerjaan, misalnya, akhirnya selesai setelah Ganjar mengontak PLN. Masalah langsung dipecahkan di lapangan.

Lalu, dalam tata ruang. Karena harus bersinggungan dengan birokrasi antarpemda, Ganjar menjembataninya. "Yang sifatnya butuh kebijakan lebih besar, tentu kami konsultasi dengan pusat,” ujar Ganjar.

Kepala Satker Permukiman Wilayah 1 Jateng KemenPUPR Dwiatma Singgih mengapresiasi langkah Gubernur Ganjar untuk mengatasi masalah di lapangan. “Beliu sudah komitmen kalau ada kendala, langsung laporkan,” ujar Singgih seperti dikutip dari Detik.com, 8 April 2021.

Penataan kawasan wisata juga tidak semata-mata pada lingkup fisik, tapi juga secara menyeluruh. Dukungan lain yang juga harus dipersiapkan adalah kreasi-kreasi acara, wisata olahraga, seni dan budaya, balai ekonomi desa (balkondes), pasar tradisional, partisipasi warga dan lainnya.

Ada dua pasar tradisional yang disiapkan Pemprov Jateng untuk ditata ulang yaitu Pasar Prembulan di Desa Tegalarum dan Pasar Ikan Ngrajek di Desa Ngrajek.

Marsinah, pedagang berusia 67 tahu, mengaku senang sekali bahwa Pasar Prembulan akan dipugar. “Mugo-mugo ndang ditoto, ben tambah rame ( (semoga cepat ditata biar tambah ramai pembeli)," tutur Marsinah dikutip dari situsweb Pemkab Magelang.

Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng menerangkan penataan pasar-pasar tersebut dimulai pada 2021 dengan anggaran Rp30 miliar.

Sementara, kreasi acara, seperti wisata olahraga juga telah berjalan. Pada November 2021, Borobudur Marathon kembali digelar setelah absen karena pandemi Covid-19. Akhir 2022, kegiatan serupa juga akan digelar dengan target 5.000 pelari. Jika ini sukses, tentu salah satu pendongkrak ekonomi di kawasan Candi Borobudur.

Sementara program balkondes juga turut menghidupkan pelaku usaha kecil masyarakat. Dikutip situsweb Setkab, Dirut Taman Wisata Candi Borobudur Edy Setijono menuturkan, program tersebut telah mendorong peluang-peluang usaha baru dari warga lokal, seperti kuliner, pondok singgah, dan kerajinan.

Pada kunjungan awal Juni kemarin, Menteri Luhut memuji kemajuan proyek penataan kawasan candi. “Progress-nya luar biasa. Saya kira Pak Gubernur Ganjar dan pak bupati Magelang sudah memberikan kontribusi yang sangat baik dalam pembangunan dan penataan kembali Borobudur,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pula, Borobudur juga diresmikan sebagai destinasi wisata ramah lingkungan. Nantinya, bus-bus listrik buatan INKA akan dipakai sebagai moda transportasi bagi wisatawan di kawasan Borobudur hingga Candi Prambanan di Yogyakarta.

“Kita harap ke depan banyak yang menggunakan electric vehicle. Dan, di Borobudur ini, khusus tahun depan kita harapkan sudah tidak ada lagi kendaraan fosil, karena semua harus pakai green energy,” kata Luhut dikutip dari Tribunnews.com, 4 Juni 2022.

Hal lain yang juga menjadi fokus penataan kawasan yang tak lah penting adalah sektor telekomunikasi. Kementerian Kominfo, dikutip dari Kumparan.com, 15 Juli 2022, telah meminta operator telekomunikasi dan penyelenggara menara sinyal untuk mendesain ulang ketinggian menara maksimal hingga 282 meter di atas permukaan laut—setara dengan tinggi teras Arupadhatu candi Borobudur.

Di era serbateknologi, dukungan telekomunikasi menjadi tak terpisahkan. Dengan kencangnya dan mudahnya jaringan seluler, popularitas kawasan apik bisa tersebar luas ke seluruh dunia melalui wisata streaming atau media sosial. Borobudur dan sekitarnya bisa kian gayeng (menyenangkan).[] AN