Terbit
26/10/2022
Diperbarui
26/10/2022

Mendorong Gerakan Zakat ASN untuk Bantu Warga, hingga Bangun Ribuan Tempat Ibadah di Jateng

Ganjar mengajak ASN di Pemprov Jateng berzakat lewat Baznas. Penerimaan tahun ini hingga pekan kedua Oktober 2022 mencapai Rp 57 miliar.
Ganjar ketika menerima penghargaan gubernur pendukung gerakan zakat Indonesia. Sumber foto: Humas Pemprov Jateng

Sejak periode pertama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengoptimalkan program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Mulai dari membantu memangkas angka kemiskinan, membantu biaya pengobatan masyarakat di rumah sakit, jambanisasi, renovasi RTLH, hingga membangun ribuan tempat ibadah.

Hubungan antara Ganjar dan Baznas Jawa Tengah bisa dibilang simbiosis mutualisme.

Ganjar sebagai pemimpin daerah, mengajak ASN berzakat di Baznas. Artinya, ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dimudahkan dalam menyalurkan zakat sebesar 2,5 persen dari pendapatan mereka.

Ganjar menjelaskan, tahun ini total zakat yang dihimpun dari ASN hingga pekan kedua Oktober 2022 mencapai Rp 57 miliar.

"Terhitung sampai pekan kedua Oktober 2022 ini sudah terhimpun zakat dari ASN sebesar Rp57 miliar atau setara dengan total zakat ASN pada 2021," kata Ganjar dilansir dari Antara .

Capaian zakat ASN memang meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2014 silam, zakat ASN yang terkumpul hanya sekitar Rp 110 juta. Setelah Ganjar lebih proaktif mengajak ASN untuk berzakat, capaiannya naik drastis. Tidak tanggung-tanggung, zakat yang terkumpul meroket hingga Rp 1,9 miliar pada 2015.

Tahun berikutnya, pada 2016, penghimpunan zakat ASN Pemprov Jawa Tengah kembali menanjak hingga Rp 8,5 miliar.

Kemudian pada tahun 2017 sekitar Rp 18,1 miliar, tahun 2018 kembali melonjak menjadi Rp 31,7 miliar. Tren zakat ASN terus berlanjut menjadi Rp 48,9 miliar pada tahun 2019, Rp 50,4 miliar tahun 2020, dan pada tahun 2021 mencapai Rp57 miliar, sedangkan untuk tahun 2022 per bulan Oktober 2022 sudah mencapai Rp 57 miliar.

Info grafis capaian penerimaan zakat ASN di Jateng.

Dari hasil zakat ASN sejak 2014 silam, Baznas mampu membangun 665 masjid dan 319 mushola di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji memperkirakan jumlah zakat yang dihimpun dari ASN hingga akhir tahun nanti dapat mencapai Rp 70 miliar.

"Itu dari ASN saja, kalau ditambah dengan zakat, infak, sedekah yang masuk dari 30 Baznas kabupaten/kota, unit pengumpul zakat masjid-masjid, dan lainnya maka target tahun ini sebesar Rp2,1 triliun akan tercapai, dan bukan tidak mungkin target tahun depan sebesar Rp2,6 miliar juga dapat tercapai," ujarnya.
 
Selain dikelola oleh masing-masing dinas dan unit pengumpul zakat, kata Darodji, sekitar 50 persen dari total zakat, infak, sedekah disisihkan untuk kegiatan seperti bantuan untuk pembangunan masjid, bantuan sektor pendidikan sekolah dan madrasah, bantuan sektor kesehatan seperti membantu orang sakit atau bantuan peralatan kesehatan seperti kursi roda dan kaki palsu.

Pada 2021 kemarin, Baznas mencatat telah membantu 984 orang sakit dan memperbaiki 81 pondok pesantren dari penghimpunan zakat ASN Pemprov Jawa Tengah.

Serahkan Gaji Gubernur ke Baznas

Sebagai gubernur yang memiliki kepedulian dengan warganya, Ganjar menyerahkan 100 persen gajinya untuk dikelola Baznas. Hal itu diungkapkan Ahmad Daroji seperti dikutip dari Detik.

"Beliau (Ganjar) itu tidak mau disampaikan ya, tapi saya katakan insyaallah benar. Hitungan kami ya gitu, kita nggak tanya tapi kan kita punya pikiran kira-kira ya 100 persen. Gaji lho ya, gubernur itu punya gaji punya tunjangan,” ucap Ahmad Daroji.

Dari kerja bareng Baznas ini, Ganjar mendapatkan penghargaan sebagai Gubernur Pendukung Gerakan Zakat Indonesia, Januari 2022 kemarin.

Ganjar juga berhasil membawa Pemprov Jateng memenangkan dua penghargaan lain Baznas.
Dua penghargaan itu, yakni Provinsi dengan Koordinasi Pengelolaan Zakat Terbaik serta Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Inovasi Pengumpulan Zakat Terbaik.

Tidak hanya itu, Jateng sebelumnya juga berhasil masuk tiga nominasi Baznas lainnya.