Terbit
1/3/2023
Diperbarui
1/3/2023

Mengakomodir 104.641 Aduan Masyarakat Lewat LaporGub

Karena kemudahan itu, bisa dibilang kanal aduan ini cukup efektif sebagai penyambung lidah rakyat. Tanpa harus melewati proses birokrasi yang panjang dan berbelit-belit, warga Jawa Tengah bisa langsung menyampaikan aspirasinya pada pemerintah.
Ganjar Pranowo saat berdiskusi bersama tim LaporGub di Situation Room. Sumber foto: Detik.com

Kehadiran pemerintah di tengah persoalan rakyat memang sangat diharapkan. Apalagi bagi seorang pemimpin, mendengarkan suara rakyat sudah menjadi harga yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Sekecil apapun aspirasi masyarakat mesti didengarkan, sebab itulah landasan bagi seorang pemimpin dalam menentukan suatu kebijakan.

Sikap semacam inilah yang sedari awal disadari betul oleh Ganjar Pranowo. Ia sadar, memimpin Jawa Tengah dengan penduduk lebih dari 34 juta dan luas wilayah yang begitu besar, tidak memungkinkan baginya untuk mengetahui kondisi masyarakat setiap saat.

Karena itulah ia langsung menghadirkan layanan digital LaporGub saat pertama kali menjabat, tak lain untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan berbagai aspirasinya.  

Lewat layanan ini, masyarakat bisa melapor maupun mengadukan keluhan. Baik soal pembangunan, infrastruktur, pendidikan, ataupun berbagai persoalan lainnya yang kemudian akan segera direspon.

Tercatat, sejak pertama kali diluncurkan pada 2013, LaporGub sudah mengakomodir sebanyak 104.641 aduan masuk.

Di awal-awal peluncurannya, layanan ini semula memang hanya mengandalkan situs website. Namun seiring perkembangan teknologi informasi, kanal LaporGub pun hadir melalui WhatsApp, telepon hotline, SMS, pesan langsung (DM) di media sosial, maupun aplikasi di ponsel pintar.

Karena kemudahan itu, bisa dibilang kanal aduan ini cukup efektif sebagai penyambung lidah rakyat. Tanpa harus melewati proses birokrasi yang panjang dan berbelit-belit, warga Jawa Tengah bisa langsung menyampaikan aspirasinya pada pemerintah.

Sepanjang tahun 2022 saja, tercatat aduan masuk mencapai 22.980. Dengan rincian, selesai ditangani 14.983, masih verifikasi 4.927 aduan. Aduan dalam progres sebanyak 1.895. Sedangkan sisanya cukup beragam, ada yang bukan wewenang Pemprov Jateng, tidak layak, hingga spam.

Portal berita JPNN.com bahkan mencatat secara khusus, dari 22.980 aduan yang masuk di tahun itu, aduan tentang pendidikan menempati urutan pertama daftar laporan yang masuk ke Gubernur Ganjar Pranowo.

Selanjutnya, aduan tentang sektor ketenagakerjaan menempati urutan kedua dalam daftar laporan yang masuk ke LaporGub. Ketiga ada sektor energi, dan sumber daya mineral. Kemudian di bawahnya ada aduan di sektor sosial hingga infrastruktur.

Tentu saja Ganjar Pranowo tidak sendirian dalam mengakomodir aduan itu. Melainkan ada tim khusus yang bekerja sepanjang hari di situation room, ruangan berukuran 8x8 meter yang berada di sebelah ruang kerja Gubernur Jateng.

Di sana, ada perangkat komputer disertai beberapa LCD besar untuk memperjelas tampilan. Beberapa admin atau petugas inilah yang menerima aspirasi yang sudah masuk di LaporGub. Setelah diklasifikasi, tim di situation room langsung berdiskusi dan memberi arahan kepada OPD yang menjadi obyek aduan masyarakat.

Setelah itu barulah pihak OPD memberikan jawaban yang nantinya diteruskan ke warga yang memberikan aspirasi melalui tim situation room. Jadi semua aduan yang masuk, akan segera direspons oleh Ganjar Pranowo beserta tim dari ruangan itu.

Karena kemudahannya dalam memberikan layanan publik itulah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), kemudian memberikan apresiasinya kepada Ganjar dan jajarannya di Pemprov Jawa Tengah.

Provinsi yang dipimpin Ganjar kembali beroleh predikat A dalam Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi tahun 2022. Penghargaan ini pula artinya jadi yang ke-empat kalinya sejak 2018 Jateng berturut-turut mendapat predikat A pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).

"Seluruh instansi kita, terutama OPD-OPD itu, dinas-dinas itu, badan-badan semuanya, agar ketika berhadapan dengan rakyat langsung, mudahkan layanan mereka," ujar Ganjar saat menerima penghargaan, sebagai bentuk penegasannya, bahwa pemprov Jateng akan terus berupaya memberikan layanan yang mudah bagi masyarakat, seperti diberitakan Detik.com.

Ujung dari reformasi birokrasi yang paling utama adalah memberikan pelayanan yang lebih baik, mudah dan cepat. Tak hanya kesiapan dan sumberdaya yang mumpuni, namun juga dibutuhkan komitmen yang besar. Karena itulah beragam kemudahan layanan terus didorong Ganjar Pranowo.

Sampai sekarang layanan aduan digital LaporGub pun masih terus dikembangkan agar masyarakat lebih mudah menjangkaunya. Hasil dari pengembangan terbaru di LaporGub V.2.0, masyarakat yang melapor bisa mengatur pilihan privasi aduan.

Dengan adanya fitur privasi ini, identitas pelapor terjamin dan masyarakat bisa lebih nyaman melaporkan masalah yang dialami.[]