Terbit
26/7/2022
Diperbarui
13/8/2022

Menjawab Asa Warga Kepulauan Karimunjawa

Puskesmas Karimunjawa terima bantuan alat USG dan ambulans laut. Listrik tiga pulau juga sedang dikerjakan.
Foto: Humas Pemprov Jateng

KABAR baik itu datang di pertengahan Juni 2022. Alat kesehatan yang selama ini diharapkan warga Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah akhirnya datang.

Para ibu hamil kini tak perlu repot-repot menyeberang ke Jepara untuk melakukan ultrasonografi (USG). Puskesmas Karimunjawa sudah memilikinya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjawab janji sembilan sebelumnya ketika bertatap muka dengan para ibu hamil. Saat itu, salah satu ibu hamil, Suyati(33), warga Dukuh Kapuran, Desa Karimunjawa, mengeluhkan repotnya jika melakukan USG ke RSUD RA Kartini di Jepara.

Pemeriksaan memang memakai kartu jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dikeluarkan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), sehingga layanan USG tak perlu bayar alias gratis.

Namun, yang bikin warga Karimunjawa mengelus dada ialah transportasi yang terbatas dan berbiaya tinggi.

Biaya jalan ke Jepara bisa sampai Rp1 juta, termasuk tiket pergi-pulang bersama suami dan penginapan. Kapal yang membawa mereka juga tidak setiap hari tersedia.

“Jika kebetulan ada jadwal kapal, jadwal pemeriksaan di rumah sakit masih menunggu esok harinya, karena kedatangan kapal bisa sore hari. Sementara, pemeriksaan USG di rumah sakit pemerintah biasanya terjadwal pagi hari,” tulis Suara Merdeka yang mengutip cerita Suyati.

Kepala Puskesmas Karimunjawa Suhadi tak menutup mata dengan keluhan itu. Bahkan, sebagian dari pasien harus menginap dua-tiga hari di Jepara.

Kini, Suhadi tak perlu menyarankan para ibu hamil berisiko tinggi untuk USG ke RSUD. Tak perlu lagi pasien harus menginap dua-tiga hari di Jepara.

Per Juni lalu, jumlah ibu hamil di Karimunjawa mencapai 178 orang. Dengan adanya alat USG, Suhadi berharap bisa dengan cepat mendeteksi kondisi kesehatan ibu dan bayi. “Kami ada tiga dokter umum dan bidan di sini,” ujar Suhadi,dikutip dari Antaranews.com, 29 Juni 2022.

Ia berharap di Karimunjawa angka kematian ibu dan bayi tetap nol kasus. Yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah angka anak kuntet (stunting) berusia24 bulan masih sekitar 30 jiwa.

“(Dengan dukungan alat USG) harapannya bisa mencegah stunting karena (pemeriksaan dilakukan) dari awal kehamilan,” ujar Suhadi.

Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinkes Pemprov Jateng Untung Saefurahman mengatakan, bantuan USG berasal dari dukungan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan sebanyak dua unit. “Akhirnya, dialokasikan untuk Puskesmas Karimunjawa," ujar Untung dikutip dari Berita Satu.

Sarana kesehatan lain yang sedang diproses ialah ambulans laut. Menurut Untung, ambulans laut akan dipenuhi tahun ini dengan memakai dana hibah dari Pemerintah Queensland.

Estimasi pengerjaan di galangan membutuhkan waktu antara 4-5 bulan. “Harapannya, Juli kelar tender dan segera bisa diproses,” ujar Untung.

Permintaan ambulans itu berawal dari pengalaman Bidan Desa Parang, Susniwati. Ia seringkali harus merujuk ibu hamil kondisi darurat atau risiko tinggi ke puskesmas kecamatan atau Jepara

Sementara, saat kondisi gelombang laut tinggi, dirinya tak bisa menggunakan kapal kayu untuk mengantar pasien.

“Kalau kami merujuk pasien dari Parang-Karimunjawa atau Karimunjawa-Jepara,itu kan sangat sulit. Kalau kami darurat, kayak pendarahan atau risiko tinggi, selama ini kami pakai kapal kayu. Tiga jam (perjalanan), risikonya waswas juga,” kata Susniwati dikutip dari Radio Idola, 10 September 2021.

Selain sektor kesehatan, sebentar lagi warga Karimunjawa di tiga pulau akan teraliri listrik.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah turun tangan untuk mengelola listrik di Pulau Parang, Genting, dan Nyamuk. Sebelumnya, listrik di tiga pulau dikelola oleh Pemkab Jepara.

General Manager PLN UID Jateng dan DIY M. Irwansyah mengatakan ide pengambilalihan tata kelola listrik itu berawal dari rembugan bersama Gubernur Ganjar.

"Beliau berharap PLN dapat mengambil alih kelistrikan yang andal ketiga pulau di Karimunjawa. Kami siap melanjutkan perjuangan Pemkab Jepara,” katanya dikutip dari Antaranews.com, 21 Juli 2022.

PLN mulai akhir Juli 2022 membangun infrastruktur, seperti jaringan tegangan rendah (JTR).

Dukungan listrik yang andal tentu akan menyokong sektor lain, salah satunya pariwisata. Terlebih, Pemprov Jateng juga sedang menyusun agenda agar Karimunjawa menjadi green tourism pertama di provinsi tersebut.

Oleh karenanya, pasokan listrik yang ada bakal sepenuhnya berasal dari energi baru terbarukan (PLTS). PLN menginvestasikan hampir Rp40 miliar dari proyek PLTS di tiga pulau, tulis Bisnis.com, 23 Juli 2022.

Tata kelola yang baru tersebut akan menjadi tonggak bersejarah kelistrikan di pulau-pulau terluar, khususnya di Jateng.[] AN