Terbit
23/11/2022
Diperbarui
23/11/2022

Menyiapkan Masa Depan yang Lebih Baik untuk Difabel

Ganjar mempercayakan masyarakat difabel untuk ikut menyusun perencanaan pembangunan 2018-2023, agar apa yang mereka butuhkan bisa lebih mudah tersampaikan.

Ganjar Pranowo tak pernah membeda-bedakan. Sebagai seorang pemimpin, ia memperhatikan dan mendengar semua aspirasi dari semua kelompok masyarakat. Tak terkecuali dengan teman-teman penyandang disabilitas.

Mulai dari pendidikan, lapangan kerja, fasilitas penunjang, terus Ganjar berikan untuk mereka.

Bahkan ia mempercayakan kaum difabel untuk ikut menyusun perencanaan pembangunan 2018-2023. Dari situ, Ganjar akan semakin tahu apa saja yang mereka butuhkan selama ini.

Soal lapangan kerja, Ganjar menggandeng Baznas dan SMKN Jawa Tengah untuk memberikan keterampilan khusus bagi para difabel. Salah satunya dengan memberikan pelatihan mekanik sepeda motor.

Tak sebatas keterampilan, Ganjar meminta nantinya mereka yang sudah dianggap mahir menjadi mekanik, bisa dilakukan asesmen. Asesmen ini untuk memperkuat posisi difabel dalam kerasnya dunia kerja.

"Nanti angkatan selanjutnya kita sudah bisa lebarkan sayap untuk melakukan semacam asesmen. Jadi kebutuhan di awalnya apa, apakah mereka kepingin bengkel, kepingin boga, kepingin desain, atau mungkin coding siapa tau mereka punya talenta itu, nah itu kita tempelkan aja dengan SMK-SMK," terang Ganjar dilansir dari Detikcom.

Ganjar meyakini jika dilatih dan dibina secara maksimal bukan tidak mungkin para penyandang disabilitas tersebut akan menjadi entrepreneur.

"Bukan tidak mungkin, dimulai dari yang kegiatan seperti ini nanti akan meningkat. Jadi dalam situasi seperti ini, penting kita membantu mereka agar mereka bisa mandiri," katanya.

Ganjar juga memberikan pelatihan usaha bagi 6.556 orang difabel di Kabupaten Pekalongan pada April 2022 kemarin. Pelatihan diprioritaskan pada disabilitas yang ada di Jeruksari dan Pecakaran untuk membuat bandeng presto.

Pelatihan dan pendampingan itu pun akan terus dilakukannya, agar produk mereka bisa semakin berkembang. Termasuk penjualan online di marketplace juga disiapkan. Dengan demikian penjualan mereka bisa makin optimal karena memiliki pasar yang lebih luas.

Perhatian Ganjar terhadap disabilitas juga diwujudkan dengan membentuk Desa Ramah Disabilitas. Ada satu Desa Ramah Disabilitas di Klaten. Namanya Desa Birit. Ada sekitar 30 disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati yang tinggal di desa tersebut.

Desa Birit yang menjadi bagian dari Kecamatan Wedi di Kabupaten Klaten telah mencanangkan diri menjadi Desa Ramah Disabilitas berkat dampingan Gubernur Ganjar Pranowo.

Setiap tahun, dianggarkan Rp 15 juta untuk kegiatan para penyandang disabilitas. Dan tahun 2022 ini anggaran naik menjadi Rp 20 juta per tahun.

Sudarmono, salah satu disabilitas yang tinggal di desa tersebut mengaku menemukan semangat hidup setelah mengikuti Komunitas Satu Hati.

"Saya menemukan semangat hidup setelah bertemu teman-teman di sini," katanya dikutip dari Tribunnews.

Kini, Sudarmono membuka usaha rempeyek yang diproduksi bersama istrinya. Dengan keterbatasan fisik, ia berkeliling menjajakan dagangannya pakai sepeda motor yang telah dimodifikasi.

Kira-kira, itulah jalan pengabdian Ganjar Pranowo. Bukan hanya merombak urusan birokrasi menjadi lebih cepat, namun juga turut menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi teman-teman difabel. Sebab mereka memang berhak mendapatkannya.