Pak Ganjar Memikirkan Orang Perantauan di Ibu Kota

IBARAT sudah jatuh, masih tertimpa tangga pula. Begitulah yang dirasakan Sumardi, sopir bajaj biru yang sehari-hari mengaspal di jalanan ibu kota, Jakarta.

Pendapatan hariannya menurun karena kalah bersaing dengan layanan transportasi online. Di sisi lain, harga barang pokok mengalami kenaikan sehingga merepotkan kebutuhan rumah tangganya.

"Sekarang paling sehari dapat empat 'dorongan'. Kalau dulu, lebih dari itu. Alhamdulillah masih cukup buat makan, tapi kalau buat cita-cita, ya agak repot," katanya kepada tim Suara Massa, Selasa (19 Juli 2022).

Terlebih, semenjak pandemi hingga sekarang, ia tak lagi mendapatkan banyak penumpang dari biasanya. "Sekarang banyak (angkutan) aplikasi, apa-apa serba online, jadi berpengaruh ke kendaraan umum," ujarnya.

Menurut Sumardi, kondisi ekonomi Indonesia saat ini melemah. Salah satu yang ia perhatikan betul adalah harga komoditas cabai yang mencapai Rp120.000 per kilogram. Ia bersyukur harga minyak goreng yang sempat tinggi kini mulai stabil di pasaran.

Ia berharap Indonesia kian maju dalam perekonomian suatu saat jika dipimpin oleh seseorang yang amanah dan mengerti akan kebutuhan masyarakatnya.

"Setiap orang pasti ingin lebih baik. Ya semoga pemimpin yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi. Semua adil, buat rakyat kecil sampai atas. Kalau bagi saya cukup yang amanah," tuturnya.

Sementara itu, sebagai orang asal Kebumen, Jawa Tengah, Sumardi berharap pemimpin di masa yang akan datang dapat mempunyai karakter seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurutnya, Ganjar adalah sosok yang dekat dengan rakyatnya. Apalagi Sumardi sempat menerima bantuan dari Pemprov Jateng di masa pandemi Covid-19 lalu.

"Kemarin waktu Covid pun, Pak Ganjar memikirkan orang perantauan yang ada di sini, saya juga sempat merasakan bantuannya. Ya mudah-mudahan dia semakin maju. Intinya saya ingin yang amanah," ujar Sumardi.[]

Berikut cuplikan video dari akun YouTube Suara Massa.