Pemimpin dari Rakyat, Bekerja untuk Rakyat

HASIL survei sejumlah lembaga terkait popularitas dan elektabilitas calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 selalu menempatkan Ganjar Pranowo di posisi atas, bahkan teratas. Ini fakta yang makin memperkuat keyakinan bahwa sebagian besar rakyat Indonesia kadung kepincut pada sosok gubernur Jawa Tengah itu.

Orang lalu mengaitkannya dengan slogan klasik: vox populi, vox dei. Suara rakyat, suara Tuhan. Sebuah slogan yang konon pertama kali digunakan oleh Alcuin, seorang pendidik dan penyair, saat berkirim surat kepada Maharaja Charlemagne di pengujung abad ke-8.

Dalam surat itu, ironisnya, Alcuin justru memperingatkan sang raja untuk mewaspadai orang-orang yang menjadikan kata-kata tersebut sebagai jargon gerakan demokratisasi, tapi bertujuan mengancam kekuasaan raja.

Setelah sekian lama, secara ikonik istilah vox populi, vox dei dipopulerkan oleh Uskup Agung Walter Reynolds pada abad ke-14. Ketika itu muncul pergolakan terhadap Raja Edward II sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan yang berujung pada lengsernya sang raja.

Di kemudian hari, slogan tadi makin populer saat dikutip dalam traktat Partai Whig dan berlanjut hingga kini demi melestarikan legitimasi sistem demokrasi elektoral yang superduper thought itu.

Vox populi, vox dei memiliki konsekuensi: pihak mana pun yang bisa memperoleh suara mayoritas, maka ia memperoleh semacam ”legitimasi spiritual”, bahwa ia menang atas kehendak Tuhan, yang telah menggerakkan hati nurani mayoritas masyarakat.

Mendekati perhelatan politik 2024, pilihan hati nurani mayoritas masyarakat (Indonesia), dalam tangkapan hasil survei makin mengarah ke sosok Ganjar Pranowo. Seorang pemimpin yang lahir, tekun belajar, dan menjadi besar dari rakyat.

Kepala daerah berusia 52 tahun itu memang lahir bukan dari kalangan bangsawan. Keluarga Ganjar masuk kategori wong cilik. Rakyat biasa yang jauh dari kesan berpunya. Ihwal ini, sudah banyak cerita mengenai sosok Ganjar yang berasal dari keluarga polisi berpangkat rendah. Juga, kisah jatuh-bangun Ganjar saat menempuh sekolah dan kuliah.

Sebagai sosok yang berasal dari rakyat dan fokus bekerja untuk rakyat, Ganjar memiliki banyak kelebihan. Dari karakter, personality, hingga rekam jejak kepemimpinan. Demikian pula kesederhanaannya, sikap santun dan melayani rakyat telah membuat banyak pihak jatuh hati. Ibarat pinang dibelah dua dengan Jokowi.

Yang membuat publik dan kaum milenial Indonesia lebih tertarik dan jatuh hati adalah fakta bahwa Ganjar Pranowo menerapkan kepemimpinan yang menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila, visioner, prorakyat, antikorupsi, dan bersikap tegas terhadap intoleransi dan radikalisme.

Terus melesatnya elektabilitas Ganjar juga merupakan cermin dari apresiasi dan aspirasi rakyat tentang penerus kepemimpinan Jokowi, Presiden RI yang juga berasal dari rakyat dan merintis karier dari bawah. Rakyat bahkan tak ragumenilai Ganjar Pranowo adalah sosok yang paling tepat menjadi penerus Jokowi.

Bukan sekadar analisis. Tumbuh suburnya kelompok relawan dari semua lapisan dan dari berbagai penjuru, selalu mengusung komitmen hendak mendukung dan mengawal aspirasi rakyat ini hingga terealisasi. Yakni, menjadikan Ganjar sebagai presiden di 2024 untuk melanjutkan dan menyempurnakan gagasan dan kerja besar Presiden Jokowi, mewujudkan Indonesia yang maju dan makmur.

 Dialasi oleh kehendak hati nurani mayoritas rakyat itulah, perjuangan menyukseskan dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai presiden di 2024, galibnya adalah perjuangan menjaga keutuhan, kemajuan, dan kejayaan NKRI.

Di luar itu, sejumlah kelompok relawan menyatakan siap berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan sosial Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dari sosok Ganjar, yang dikenal baik sebagai pejabat publik maupun pribadi.

Seperti kehadiran Jokowi yang juga berasal dari rakyat dan menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia, tidak berlebihan jika rakyat meyakini Ganjar Pranowo adalah anugerah berikut dari Tuhan untuk melanjutkan kerja keras Jokowi mewujudkan kejayaan Indonesia.[]