Terbit
4/8/2022
Diperbarui
22/8/2022

Apresiasi untuk Ganjar 2015: Terbaik Nasional Izin UMKM hingga KPK Award

KPK Award 2015 diberikan karena Pemprov Jawa Tengah dianggap mampu mengendalikan gratifikasi.
Foto: Humas Pemprov Jateng

DI BAWAH kepemimpinan Ganjar Pranowo sejak 23 Agustus 2013, Jawa Tengah telah meraih sejumlah penghargaan level nasional maupun regional. Sepanjang 2015, sejumlah lembaga dan kementerian memberi apreasiasi atas kinerja cemerlang Ganjar.

Pada 13 Agustus 2015, Ganjar mendapat Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penghargaan diserahkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta. Ganjar dinilai berhasil dalam pembangunan Koperasi dan UMKM di Jateng.

Tanda jasa itu diperkuat dengan penghargaan Terbaik Nasional Bidang Percepatan dan Penerbitan Izin UMKM dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pada 21 Desember 2015. Penghargaan diberikan lantaran Pemprov Jateng dinilai memudahkan perizinan untuk mendukung pertumbuhan UMKM.

Sepanjang tahun itu, Jateng menerbitkan izin untuk 27.402 UMKM. Itu ialah angka terbanyak dibanding provinsi lain di Indonesia. Dari jumlah itu, menurut Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Sondhi Purwanto, izin paling banyak diterbitkan di Kabupaten Kebumen yang mencapai 8.954 UMKM.

Dengan adanya izin usaha, para pedagang akan lebih mudah mengakses permodalan untuk pengembangan usaha. Selain itu, izin ini juga memberi jaminan kepastian dan perlindungan di lokasi usaha yang telah ditetapkan pemerintah.

"Nantinya instansi pendamping akan membantu kebutuhan alat atau pemasaran produk," kata Sondhi, dikutip Tribun Jateng, 23 Desember 2015.

Sondhi menambahkan, sebelumnya ada anggapan pengurusan izin itu banyak syarat. Namun, setelah prosedurnya disederhanakan, pemilik usaha cukup membawa pengantar dari RT/RW saja untuk dibawa ke kecamatan.

Pada 10 Desember 2015, giliran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memberi apresiasi KPK Award 2015 untuk Pemprov Jateng. Penghargaan diserahkan oleh pelaksana tugas Ketua KPK RI Taufiequrachman Ruki kepada Ganjar.

Penghargaan itu diberikan lantaran Pemprov Jateng mampu mengendalikan gratifikasi. Caranya, jika ada pejabat menerima gratifikasi langsung melaporkannya ke KPK. Pada 2015, Jateng adalah provinsi yang terbanyak melaporkan gratifikasi yang lazim dianggap sebagai upaya suap.

Penghargaan itu tidak terlepas dari cara Ganjar dalam mengendalikan gratifikasi, yakni dengan membuat komite integritas di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan menginstruksikan agar para pejabat melaporkan kekayaannya.

Dalam hal laporan keuangan pemda, tahun itu Jateng mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelasan dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.  

Tahun yang sama, Jateng masuk tiga besar Ketetapan Penetapan APBD 2016 dari Kementerian Dalam Negeri RI.

Pada 10 Maret 2015, penghargaan datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ganjar mendapat penghargaan Adi Tangguh kepada Ganjar karena dinilai berhasil menjadi pemimpin yang baik saat terjadi bencana.

"Gubernur Jateng sangat baik dalam memimpin. Lihat saja bagaimana saat (menangani) longsor Banjarnegara, banjir Pantura, erupsi Gunung Merapi, dia tangguh," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB saat itu, Sutopo Purwo Nugroho saat itu, dilansir dari Liputan6.com.

Selain untuk Ganjar, BNPB Jawa Tengah juga dinobatkan sebagai BPBD terbaik nasional.

Pada April 2015, Presiden Jokowi menyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada Ganjar. Penghargaan ini diberikan karena dinilai telah menunjukkan hasil karya atau prestasi tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat selama lima tahun berturut-turut.

Kepala Biro Otonomi Daerah dan Kerja Sama Sekretariat Daerah Jateng Riena Retnaningrum mengatakan, variabel yang dinilai menggunakan indikator kinerja kunci yang terukur, berkesinambungan, dapat diperbandingkan dan dipertanggungjawabkan. Itu meliputi meliputi tiga aspek: tataran pengambil kebijakan, tataran pelaksana kebijakan, dan capaian urusan pemerintah.

“Selain itu, juga dilakukan penilaian terhadap indeks kesesuaian materi antara laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan Peraturan Pemerintah No.3/2007,” kata Riena, dikutip dari Solopos.com.

Dalam hal pengelolaan transportasi publik, tahun itu Jateng memborong 20 piala Wahana Tata Nugraha Wirataman (WTN) 2015 dari Menteri Perhubungan RI. Penghargaan ini diberikan karena dinilai mampu menata transportasi publik dengan baik. Bagi Pemprov Jateng itu perolehan kali ketiga berturut-turut sejak 2013 dan 2014.

Dari Perpustakaan Nasional, tahun itu Ganjar mendapat penghargaan Nugra Jasa Darma Pustaloka. Ini penghargaan tertinggi yang diberikan Perpusnas kepada pihak-pihak yang dinilai telah berkontribusi besar melalui sumbangsih dan dedikasinya dalam pengembangan perpustakaan dan budaya baca di Indonesia.

Pada 31 Maret 2015, Ganjar mendapat Anugerah Konservasi Unnes 2015 untuk kategori konservasi budaya: Budaya Rembug dalam Pemerintahan Daearah di Jateng. Ganjar dinilai mengedapan budaya musyawarah dalam menjalankan roda pemerintahan.

Di bidang kelautan dan perikanan, Jateng didapuk sebagai Juara Umum Adibakti Mina Bahari (AMB) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Penghargaan ini adalah wujud apresiasi dari KKP kepada para pemangku kepentingan guna meningkatkan peran mewujudkan kedaulatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Pada 24 November 2015, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menobatkan Jateng sebagai Pemenang I Penghargaan Penghematan Efisiensi Energi dan Air Nasional (PEEN).

Penghargaan ini diberikan kepada instansi pemerintah, industri dan pengelola bangunan gedung atas keberhasilan mereka dalam menerapkan efisiensi dan konservasi energi di lingkungannya.

Di bidang keterbukaan informasi, Ganjar mendapat Anugerah Tokoh Media Radio Swasta dari Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI). Ganjar dinilai aktif mendorong kegiatan talkshow bagi radio-radio di Jateng juga akomodatif dalam memberikan informasi-informasi terhadap pembangunan di provinsi itu.

Bagi Ganjar, penghargaan demi penghargaan itu adalah hasil kerja sama semua pihak.

"Ini adalah kerja dari teman-teman pemprov dan masyarakat Jawa Tengah. Banyak prestasi dan karya yang telah dilakukan. Saya sebagai gubernur hanya mewakili saja. Saya persembahkan seluruhnya untuk masyarakat," katanya suatu ketika.

Terakhir, Pemprov Jateng mendapatkan penghargaan dari sebagai Pembina Kabupaten dan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM). Sepanjang tahun itu, terdapat 27 kabupaten/kota telah dinilai berpredikat peduli HAM. Juga, Jateg meraih Peringkat 5 Nasional Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Publik.[] YAS

Daftar peringkat bisa dicek di sini.