Terbit
28/10/2023
Diperbarui
28/10/2023

Program Atasi Kemiskinan, Ganjar Ingin Bangun Boarding School Gratis untuk Warga Miskin di Indonesia

Dihadapan ribuan mahasiswa, Ganjar Pranowo dengan lantang memaparkan ide dan gagasannya untuk mengatasi kemiskinan dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.
dok.ist

JAKARTA – Setelah resmi mendaftarkan diri menjadi calon presiden (capres) bersama Mahfud MD, Ganjar Pranowo mulai menjelaskan apa saja program yang akan dibuat untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia.

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa menurutnya salah satu kunci utama dalam memberantas kemiskinan adalah melalui pendidikan.

Hasil dari berkaca dengan dirinya sendiri, Pria kelahiran 28 Oktober 1968 akhirnya memutuskan untuk mencanangkan program satu keluarga miskin satu sarjana.

“Saya meyakini, untuk menyelesaikan problem kemiskinan yang terbaik adalah dengan pendidikan. Kenapa saya bilang begitu, karena saya sendiri contohnya,” ucap Ganjar Pranowo yang dikutip JawaPos.com melalui Radar Malang saat memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Maranatha Bandung, Rabu (11/10) lalu.

Dalam kuliah tersebut, Ganjar Pranowo menceritakan bahwa dirinya yang berasal dari keluarga sangat sederhana hingga berhasil seperti saat ini adalah hasil dari pendidikan.

Menurutnya, apabila dia tidak bersekolah, maka mungkin saja nasibnya tidak seperti saat ini.

“Nah, disitulah peran negara hadir. Bagaimana agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mengakses pendidikan dengan baik,” terangnya.

Sebab, sampai saat ini fenomena kemiskinan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang terus diperhatikan oleh pemerintah.

Dihadapan ribuan mahasiswa, Ganjar Pranowo dengan lantang memaparkan ide dan gagasannya untuk mengatasi kemiskinan dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

Ia pun berbagi pengalamannya dalam memutus kemiskinan melalui pendidikan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah kala itu, dimana pria 55 tahun berhasil membuat boarding school gratis untuk warga miskin bernama SMK Negeri Jateng.

“Semuanya gratis, tidur gratis, makan, sepatu, seragam, tas semuanya kami biayai. Dan yang bisa masuk ke sekolah itu syaratnya dari keluarga miskin,” ucapnya.

Melalui program tersebut nyatanya pun berbuah manis dalam pelaksanaannya.

Anak-anak miskin yang terancam tidak bisa sekolah akhirnya bisa mengenyam pendidikan. Bahkan hebatnya lagi, 100 persen lulusannya tidak ada yang menganggur.

“Mereka bekerja di perusahaan besar, ada yang di Jepang, Jerman, Korea, dan lainnya. Dan mereka menjadi tulang punggung keluarga. Saya terharu ketika mereka mengatakan bisa melunasi hutang keluarga, membeli rumah, tanah, dan lainnya. Mereka bisa mengangkat keluarga dari jurang kemiskinan,” jelasnya.

Oleh karena itu menurutnya, program tersebut bisa diperluas se-Indonesia dengan mendorong pendidikan gratis mulai dari PAUD sampai SMA.

“Kita ingin mendorong satu keluarga miskin untuk sarjana. Kalau itu bisa terwujud, maka saya percaya kemiskinan bisa diselesaikan,” katanya.

Selain itu, Ganjar Pranowo juga menjelaskan, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kemauan dan strong leadership dalam pengambilan keputusan.

“Makanya anggaran negara harus dinaikkan dua kali lipat, sistem pemerintah harus digital dan korupsi harus diberantas. Kalau itu bisa, maka anggaran negara bisa dioptimalkan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” pungkasnya.

Masih dengan sumber yang sama, sekolah asrama gratis khusus warga miskin tersebut hingga kini telah meluluskan ribuan siswa sejak berdiri tahun 2014, total 7 angkatan dengan 1.837 siswa lulusan.

Bahkan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke SMKN Jateng menginginkan konsep sekolah tersebut dapat ditiru dan diterapkan di daerah-daerah lain.