Terbit
4/9/2023
Diperbarui
4/9/2023

Pungli, Sopir Truk dan Ganjar

Para sopir truk itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka dengan riang gembira ingin mangayubagyo melepas purna tugas Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah.
dok.ist

SEMARANG - Masih terekam jelas di ingatan Daryanto (47) sulitnya mengais rejeki sebagai sopir truk, kala itu. Hampir di sepanjang perjalanan, uang saku yang ia dapat dari majikannya habis hanya untuk membayar pungutan liar (pungli) dari oknum petugas di jalanan.

Mulai oknum petugas jembatan timbang hingga oknum polisi lalu-lintas, selalu 'meminta jatah' saat truknya melintas. Tak kurang dari Rp50.000 hingga Rp150.000 harus disiapkan untuk keperluan itu.

"Tapi kondisinya sekarang berbeda. Ya sejak Pak Ganjar menjabat Gubernur Jateng, pungli sudah hilang di Jawa Tengah. Kalau dulu sebelum itu, wah banyak sekali (pungli). Uang yang harusnya untuk anak istri, habis untuk bayar pungli," ucap sopir truk asal Batang ini.

Daryanto masih ingat betul, saat Ganjar awal menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, 2013 lalu. Ketika Ganjar sidak di jembatan timbang Subah Batang, Ganjar marah-marah karena menemukan praktik pungli di depan mata.

Para petugas jembatan timbang yang kedapatan menerima pungli dimarahi habis-habisan. Saking marahnya, Ganjar sampai menggebrak meja petugas yang di lacinya tersimpan uang hasil pungutan. Video Ganjar saat sidak di jembatan itu menyebar, viral di media mainstream maupun media sosial.

"Sejak saat itu, sampai sekarang, pungli di Jateng hilang. Bahkan di daerah lain, pungli semakin berkurang. Semua karena Pak Ganjar," jelasnya.

Tak hanya sopir truk dari Jawa Tengah, komitmen dan ketegasan Ganjar dalam memerangi praktik pungli juga dirasakan sopir seluruh Indonesia. Agus Cahyono (54) misalnya. Sopir truk asal Pacitan Jawa Timur ini juga merasakan dampak dari ketegasan Ganjar memberantas pungli.

"Saya merasakan sendiri, bagaimana dulu pungli marak sekali. Alhamdulillah karena Pak Ganjar yang tegas memberantas pungli dan selalu bersuara sampai ke atas, pungli di daerah lain juga berkurang," katanya.

Sejak video Ganjar itu viral, perjalanan para sopir truk semakin aman dan nyaman. Ia sendiri telah merasakan, perjalanan dari Jatim ke Jakarta sudah bebas hambatan. Tak ada lagi pungli, sehingga uang saku untuk kebutuhan anak istri, tetap utuh.

"Makanya, hari ini kami datang ke Semarang, untuk silaturahmi pada Pak Ganjar yang besok habis tugasnya sebagai Gubernur Jateng. Kami ingin berterima kasih dan berharap beliau bisa melanjutkan program baik ini. Ketika beliau jadi presiden, maka pungli di Indonesia dihapuskan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (4/9/2023) ratusan sopir truk dari berbagai daerah di Indonesia menggeruduk kantor Ganjar di Jalan Pahlawan Kota Semarang. Membawa truk masing-masing, mereka konvoi dari Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) menuju kantor gubernur.

Para sopir truk itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan lainnya. Mereka dengan riang gembira ingin mangayubagyo melepas purna tugas Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Para sopir truk itu menghiasi truk mereka dengan gambar wajah Ganjar. Sejumlah slogan dan quote juga dituliskan, sebagai bentuk kecintaan mereka kepada bacapres 2024 itu.

Di bagian belakang bak truk mereka, wajah Ganjar terpampang dengan tulisan yang menarik perhatian. Misalnya 'Terima kasih Pak Ganjar, Berkatmu Pungli Minggat', 'Ganjar Musuh Koruptor, Pungli Bablas Angine', 'Terima kasih Pak Ganjar Sudah Berantas Pungli', dan lain sebagainya.

Ada juga sopir truk yang menuliskan dukungan kepada suami Siti Atikoh itu. Antara lain, 'Karo Sing Putih, Emoh Ngalih', 'Tugiman si Tukang Gawe Nyaman', 'Aku Tak Pernah Abu-Abu untuk Pak Ganjar', 'Pantang Pulang Sebelum Ganjar Menang' dan lainnya.

Ganjar yang sedang berada di kantor menyempatkan untuk turun ke jalan dan menyapa ratusan sopir truk itu. Ia berkeliling sambil menikmati lukisan-lukisan unik di truk yang datang ke kantornya itu.

"Saya memang dekat dengan kawan-kawan sopir truk ini. Awalnya dulu ada sopir truk yang menggambar wajah saya, katanya dia senang karena berkat saya marah di jembatan timbang, pungli jadi hilang. Saya datangi dan ternyata komunitasnya besar sekali," ujarnya.

Komunikasi intens selalu dilakukan antara Ganjar dan komunitas truk itu. Tak jarang, para sopir melapor jika menemukan praktik pungli di jalan.

"Ya mudah-mudahan pemerintahan ini semakin baik khususnya di jalan, sehingga kawan-kawan sopir tidak terbebani dengan cost yang harus dikeluarkan karena pungli. Saya merasa tersanjung kawan-kawan main ke sini dan menunjukkan karya-karya terbaiknya," pungkasnya.