Terbit
7/1/2024
Diperbarui
8/1/2024

Punya Ide Sistem Pertahanan 5.0, Ganjar Bicara Rudal Hipersonik & Senjata Siber

Gubernur Jawa Tengah 2013-2018 dan 2018-2023 itu menyebut sistem pertahanan 5.0 harus didukung dengan rudal yang mampu menjelajah melebihi suara (hipersonik), senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonom.
dok.ist

JAKARTA - Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berencana mendorong sistem pertahanan rakyat semesta.

Berbicara pada Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam, Ganjar menyebut sistem itu akan melibatkan seluruh rakyat sebagai benteng pertahanan.

“Sistem pertahanan rakyat semesta mesti kita dorong. Kita lapisi dengan pertahanan yang betul-betul berlapis dan kita jadikan benteng pertahanan Nusantara sebagai sebuah satu kesatuan,” ujar Ganjar saat berbicara pada Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istira Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Mantan pimpinan Komisi Pemerintahan DPR RI itu menambahkan kekuatan militer di Ibu Kota Nusantara (IKN) juga harus benar-benar ditata.

Menurut Ganjar, gelar pasukan di IKN itu juga penting untuk geopolitik.

“Kita perlu melakukan penataan gelar pasukan karena IKN menjadi pusat gravitasi baru dan ini bagian dari antisipasi terhadap tarung global antara Amerika Serikat dan Tiongkok,” katanya.

Oleh karena itu, Ganjar menggulirkan idenya tentang sistem pertahanan wilayah 5.0 berbasis teknologi.

Mantan pimpinan Komisi Pemerintahan DPR RI itu menambahkan kekuatan militer di Ibu Kota Nusantara (IKN) juga harus benar-benar ditata.

Menurut Ganjar, gelar pasukan di IKN itu juga penting untuk geopolitik.

“Kita perlu melakukan penataan gelar pasukan karena IKN menjadi pusat gravitasi baru dan ini bagian dari antisipasi terhadap tarung global antara Amerika Serikat dan Tiongkok,” katanya.

Oleh karena itu, Ganjar menggulirkan idenya tentang sistem pertahanan wilayah 5.0 berbasis teknologi.

Gubernur Jawa Tengah 2013-2018 dan 2018-2023 itu menyebut sistem pertahanan 5.0 harus didukung dengan rudal yang mampu menjelajah melebihi suara (hipersonik), senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonom.

Ganjar menegaskan sistem pertahanan itu bisa dicapai jika anggaran untuk Kementerian Pertahanan mencapai 2 persen dari produk domestik bruto (PDB).

“…sehingga MEF (minimum essential force atau kekuatan pokok minimum, red) kita akan bisa tercapai karena ini yang mengerikan, di 2024 saya khawathir (MEF) tidak tercapai,” katanya.(ast/jpnn.com)