Terbit
9/12/2022
Diperbarui
9/12/2022

Tas Dian Art Jawa Timur yang Kini Terjual sampai Singapura hingga Belanda

Pemilik Dian Art, Tiwung Dyan Ekawati mengaku, setelah produknya dipromosikan Ganjar di Instagram, omzetnya langsung menanjak hingga 40 persen.
Foto-foto: Ganjarpranowo.com

Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantu pengembangan produk UMKM terus dilakukan. Tidak hanya UMKM yang ada di wilayahnya saja, Ganjar juga mendorong produk-produk yang lahir dari luar Jawa Tengah.

Seperti kerajinan tas dengan brand Dian Art yang satu ini. Tas yang diproduksi di Perum Bumi suko Indah BB/04, Salam, Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo Jawa Timur tersebut tetap dipromosikan Ganjar.

Ganjar merepost postingan Dian Art di akun Instagram Ganjar @ganjar_pranowo. Dari sana, permintaan tas Dian Art langsung meroket. Pesanan mulai muncul dari luar pulau, bahkan sampai Singapura.

Pemilik Dian Art, Tiwung Dyan Ekawati mengaku, setelah produknya dipromosikan Ganjar di Instagram, omzetnya langsung menanjak hingga 40 persen.

"Untuk tambahan omzet, otomatis ada kenaikan. Tadinya satu minggu, dua (laku). Sekarang hampir setiap hari terjual,” paparnya.

Tiwung bercerita, selama ini dia memang follower Instagram Ganjar Pranowo. Kemudian dia melihat ada postingan Ganjar mengenai promosi gratis. Kesempatan itu pun langsung ditangkap.

Berkat ikut program itu, pangsa pasar tas kreasi bikinan Tiwung itu jadi makin luas. Yang semula hanya Surabaya dan jakarta, kini bisa ke luar pulau, bahkan sampai negara lain. Karena semakin dikenal, ia pun bisa berkesempatan pameran ke Batam.

"Ada juga yang beli orang Singapura juga. Karena pameran di Batam. Dengan Singapura juga dekat. Diborong sama orang Singapura. Juga pernah dibeli dari Belanda," bebernya.

Lantaran permintaan tas terus meningkat, Tiwung kemudian merekrut tenaga kerja baru. Dia mengajak tetangga dan saudaranya yang berstatus pengangguran untuk ikut kerja memroduksi tas Dian Art. Saat ini, total ada lima orang yang telah dipekerjakan.

Tiwung menuturkan, berdasarkan pengalaman yang dialaminya usai ikut Lapak Ganjar, usahanya terus berkembang. Ia pun berharap agar program Lapak Ganjar tetap berlanjut, supaya semakin banyak UMKM yang bisa merasakan manfaatnya.

"Dengan adanya program Lapak Ganjar, banyak menambah income atau ada tambahan. Sebaiknya, Lapak Ganjar memang diteruskan karena bisa membantu. Bisa menambah omzet. Jadi tolong, Lapak Ganjar ini jangan berhenti," harap Dyan.

Adapun tas bikinannya ini dibuat dari berbagai macam bahan. Seperti dari enceng gondok, serat nanas, hingga rotan. Kemudian, dia mengkreasikannya dengan mengolaborasikan dengan bahan lainnya.

Misalnya, tas dari bahan enceng gondok supaya dapat memiliki nilai jual yang tinggi, dia berikan hiasan tambahan, dengan begitu terlihat lebih estetik.