Terbit
15/7/2023
Diperbarui
15/7/2023

Tour de Borobudur XXIII Digelar, Ganjar: Rutenya Baru, Spot Indah

kompas.com

UNGARAN- Gelaran Tour de Borobudur kembali dihelat tahun ini. Even untuk para pesepeda itu akan dilaksanakan pada 5-6 Agustus 2023.

Hari pertama Tour de Borobudur XXIII 2023 dimulai dari Surakarta dan melalui Plupuh, Sragen, Waduk Botok, Kebun Teh Kemuning, serta tanjakan ekstrem di Candi Cetho.

Setelah itu, para peserta akan melanjutkan perjalanan melalui Karangpandan dan Karanganyar, sebelum akhirnya finis di Taman Pracima Tuin di Pura Mangkunegaran.

Total jarak yang akan ditempuh peserta pada hari pertama adalah sejauh 113,7 kilometer.

Sementara hari kedua, para peserta harus melewati jalur sepanjang 103 kilometer. Mulai dari Surakarta, melintasi Klaten dan Sleman, sebelum akhirnya berakhir di Candi Borobudur, Magelang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sajian rute Tour de Borobudur tahun ini sangat menarik.

"Maka yang unik dari Tour de Borobudur ini selalu rutenya baru. Disurvei, dicarikan tempat dan di tengah kegiatan itu tadi ada yang ke Blora, Telomoyo banyak sekali kegiatan. Sehingga teman-teman yang suka olahraga diberikan spot indah untuk mereka bisa menikmati pariwisata yang ada di tempat kita," ujar Ganjar, dalam jumpa pers Tour de Borobudur XXIII di Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang, Jumat (14/7/2023).

Ganjar mengungkapkan, dirinya sangat mendukung penyelenggaraan Tour de Borobudur, setidaknya 8 tahun terakhir ini.

Bahkan, ia juga menjadi salah satu peserta tiap event ini diselenggarakan.

"Pertama saya mau menyampaikan terima kasih kepada panitia, yang sudah 23 tahun Tour de Borobudur berjalan. Memang sekitar 8 tahun terakhir saya mencoba support, saya berharap nanti pengganti saya juga senang olahraga," tutur dia.

Ternyata semangat itu mampu menumbuhkan event-event serupa di daerah-daerah lain. Mulai dari sepeda hingga lari.

"Ternyata sport tourism mulai ramai dan banyak kemudian daerah-daerah lain punya kegiatan berupa sepeda, lari dan macam-macam. Sehingga, orang akan bisa melihat, dimanjakan dengan pemandangan yang indah," terang dia.

Dia mengatakan, dunia kesehatan sudah mulai mendukung event atau kegiatan-kegiatan olahraga dan pariwisata.

"Ini bagian dari cara kita mengelola event agar pariwisata kita tumbuh, atlet berbakat bisa kita berikan ruang untuk berkompetisi. Kita bisa mencatat agar mereka bisa berlaga di tempat yang lebih tinggi sampai kelas dunia," ujar dia.