Terbit
8/2/2023
Diperbarui
8/2/2023

Turunkan Stunting Lebih Cepat dari Nasional

"Kita kejar (angka stunting) kalau ada ibu hamil kita tanyai sudah periksa belum? rutin atau tidak? kandungan sehat atau tidak?, karena 20 persen rata-rata kandungan bermasalah, dari 20 persen itu kita tandai."

Angka stunting di Jawa Tengah sempat menjadi perhatian. Terutama di wilayah Kabupaten Brebes. Meski begitu, jika dilihat secara umum, angka stunting di Jawa Tengah tergolong rendah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhasil menekan angka stunting hingga lebih cepat daripada nasional.

Pada 2019 lalu, jumlah stunting di Jawa Tengah sama dengan nasional. Yakni sebesar 27 persen. Ganjar kemudian mengerahkan senjata penurunan stunting. Seperti program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, Jo Kawin Bocah, hingga Dapur Sehat Atasi Stunting.

"Kita kejar (angka stunting) kalau ada ibu hamil kita tanyai sudah periksa belum? rutin atau tidak? kandungan sehat atau tidak?, karena 20 persen rata-rata kandungan bermasalah, dari 20 persen itu kita tandai," kata Ganjar dilansir dari Kompas.com.

Berkali-kali, Ganjar juga turun langsung untuk menjenguk ibu hamil dan bayi stunting untuk melihat kondisi mereka. Dengan begitu, program dan bantuan yang telah direncakan Ganjar bisa efektif tepat sasaran.

Upaya Ganjar mulai terlihat hasilnya pada 2021-2022 kemarin. Pada periode itu, stunting di Jawa Tengah merosot menjadi 20,9 persen. Angka itu jauh di bawah nasional yang masih 24 persen.

Merasa penurunannya cukup efektif, Ganjar optimsitis mampu terus menekan kasus stunting di provinsi ini. Dia membidik, pada 2024 mendatang, stunting di Jawa Tengah bisa ditekan hingga di angka 14 persen.

Ganjar juga menggalakkan edukasi kepada remaja, khususnya remaja putri untuk mengonsumsi tablet tambah darah atau TTD. Kemudian untuk ibu hamil, Ganjar meminta asupan gizi yang diberikan seimbang agar kandungan bisa lahir dengan sehat.

"Sekaligus mengedukasi kepada orang tua juga bahwa anaknya jangan dinikahkan dini. Kalau target setiap kabupaten kota sudah ada, maka sekarang kita akan kumpulkan dari target itu untuk kita sesuaikan dengan target pusat," jelas Ganjar dilansir dari RM.id.

Target itu tak sekadar wacana. Apalagi, saat ini pencegahan stunting bisa dibilang lebih mudah. Selain program-program kesehatan, ada produk yang membantu risiko stunting pada ibu hamil.

Produk itu adalah beras forifikasi. Beras fortifikasi adalah beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro tambahan. Kandungan nutrisi di dalam beras fortifikasi yakni vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc.

Beras yang sarat gizi itu telah dilaunching Ganjar di Magelang, beberapa waktu lalu. Beras ini disebar Ganjar sebagai bantuan untuk ibu hamil, untuk memastikan agar ibu dan bayinya tetap sehat.[]