Terbit
13/4/2022
Diperbarui
13/8/2022

Wong Cilik Bermimpi Pemimpin Nasional

Ganjar Pranowo dijuluki sebagai pemimpin yang nguwongke atau menghormati rakyat. Amalkan prinsip vox populi, vox argentum.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa di halaman kantornya, Selasa (22/3/2022). Foto: Liputan6.com

APRESIASI lekat disematkan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terkait cara dia menghadapi unjuk rasa mahasiswa dan perwakilan warga Wadas, 22 Maret 2022. Aksinya dijuluki sebagai cara pemimpin yang nguwongke (memanusiakan) atau menghormati rakyat.

Ketika demo terjadi, ratusan pengunjuk rasa menggeruduk kantor Ganjar di Semarang. Mereka menolak rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Ganjar turun langsung menemui mereka. Sambil duduk lesehan di bawah guyuran hujan, ia mendengarkan tuntutan dan memberi penjelasan.

Pengamat sosial Wahyudi Winarjo menyebut cara Ganjar itu sebagai pengamalan prinsip vox populi, vox argentum. Suara rakyat adalah suara emas.

Cara menghadapi dan melayani rakyat itu pula yang membuat Ganjar Pranowo dinilai lebih merepresentasikan wong cilik, merakyat, humble, dan rendah hati.

Apalagi komunikasi yang terjadi dalam pertemuan itu adalah komunikasi terbuka. Ganjar duduk lesehan di bawah, dikelilingi mahasiswa dan warga Wadas.

Dialog berlangsung sangat baik. Ada ruang komunikasi terbuka, di mana mahasiswa dan warga Wadas bebas menyampaikan keinginannya. Dan, tanpa ada rasa takut.

Mereka menyuarakan tuntutan ke Ganjar secara terbuka, tanpa tekanan, dalam forum terbuka antara wakil rakyat dengan rakyatnya. Ganjar pun menjelaskan dengan baik dan menjadi penyambung lidah pemerintah pusat.

Cara Ganjar menemui mahasiswa dan perwakilan warga Wadas dengan cara lesehan juga memiliki nilai filosofi tinggi. Masih meminjam Wahyudi Winarjo, perwujudan “Tri Sakti” Bung Karno tersaji dalam pertemuan itu. Pasalnya, duduk lesehan di bawah sembari ngobrol, itu berkepribadian secara budaya.

Hal yang paling menarik, meski sebenarnya ini proyek nasional, Ganjar pasang badan untuk menyelesaikan. Sebelumnya, beberapa kali ia datang langsung ke Desa Wadas. Menemui warga yang pro atau yang kontra untuk menyerap masukan dari mereka.

Secara hukum, kasus Wadas sebenarnya sudah selesai atau inkracht. Proses panjang yang dilakukan dan ditolaknya gugatan warga oleh Mahkamah Agung bisa menjadi dasar bagi Ganjar untuk segera merealisasikan penambangan batu andesit di Wadas. Namun, Ganjar tidak melakukan itu.

Ia sangat berhati-hati dan tidak ingin melukai hati rakyat Wadas, khususnya mereka yang kontra. Ia terus melakukan pendekatan, dialog dan menjalankan komunikasi dengan baik agar tercipta saling pengertian dan pemahaman.

Cara Ganjar ini bisa menjadi role model kepemimpinan di Indonesia. Mengedepankan dialog, dekat dengan rakyat, turun ke rakyat tanpa takut dan (apalagi) menjauhi.

Ini harus diteladani negarawan dan pemimpin lain di Indonesia. Ketika menghadapi masalah yang berkaitan dengan rakyat, tak usah dijauhi, tak usah menyuruh orang. Tapi, turun langsung untuk menyelesaikan.

Penanganan masalah ala Ganjar ini pula yang membuatnya memiliki sejumlah kelebihan dibanding tokoh-tokoh lain, yang juga digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024. Ganjar mampu berdiri di semua entitas: nasionalis, religius, maupun milenial.

Kalau Ganjar dianggap “klop” dengan mimpi wong cilik tentang kepemimpinan nasional, tentu juga karena ia telah matang ditempa pengalaman politik yang sangat panjang. Ganjar juga memiliki ide kebhinekaan yang kuat, yang menjadi akar dari bangsa Indonesia.

Seperti Bung Karno, Ganjar dekat dengan wong cilik dan fokus memikirkan pembangunan kualitas manusia. Ganjar juga matang di birokrasi seperti Jokowi. Tahu betul mengurus rakyat dan bagaimana menyelesaikan persoalan.

Itu pula sebabnya Ketua Ikatan Aktivis 98 Immanuel ”Noel” Ebenezer

yakin benar, Ganjar bakal diusung PDIP pada Pilpres 2024. Kisruh yang terjadi di internal partai saat ini merupakan bagian dari dinamika politik.

Lagi pula, hajatan pilpres masih lumayan lama. Noel yakin pada waktunya Megawati Soekarnoputri akan memberikan restu kepada Ganjar. Ini karena, kata relawan Jokowi pada Pilpres 2019 itu, Megawati punya kecerdasan luar biasa dalam mengeksekusi keputusan politik.[]