Terbit
19/1/2024
Diperbarui
19/1/2024

Ziarah ke Makam Pendiri Ponorogo dan Kiai Ageng Besari, Ganjar: Belajar dari Sejarah agar Bijaksana

Ganjar mengatakan, ziarah yang dilakukannya di Ponorogo dapat dijadikan pelajaran untuk belajar dari perjalanan panjang sejarah masa lalu dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.

PONOROGO - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berziarah ke makam pendiri Kabupaten Ponorogo sekaligus Adipati pertama di Ponorogo, Bathara Katong, Jumat (19/1/2024).

Pantauan Kompas.com, Ganjar berbaju koko putih saat berziarah ke makam yang terletak di Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. \

Bathara Katong adalah utusan Kesultanan Demak di era penyebaran agama Islam di Ponorogo.

Dari sana, Ganjar melanjutkan perjalanannya ke makam Kiai Muhammad Ageng Besari yang berada di kompleks Pesantren Tegalsari, Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu disambut oleh Kunto Pramono, dzuriyah generasi ke-8 dari Kiai Ageng Muhammad Besari yang juga diketahui sebagai pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Tegalsari.

Ponpes ini diketahui merupakan salah satu yang tertua di Indonesia karena sudah berdiri sejak 1680. Kunto mengatakan, dari tangan kiai Ageng Besari di Ponpes Tegalsari banyak melahirkan ulama besar, tokoh-tokoh hingga pemimpin bangsa Indonesia.

"Kiai Ageng Besari merupakan tokoh agama yang sangat sakral, yang betul-betul bisa melahirkan tokoh-tokoh, pemimpin bangsa Indonesia. Ini doa bersama dengan Pak Ganjar karena tujuannya ke sini adalah silaturahmi untuk tahu tempat-tempat bersejarah yang bisa melahirkan tokoh-tokoh atau pemimpin bangsa Indonesia," kata Kunto, Jumat.

Dia mengungkapkan, dalam kompleks Ponpes Tegalsari masih ada petilasan bangunan belakang yang dibangun sendiri oleh Kiai Ageng Besari dan menjadi tempat tidurnya.

Hingga kini, bangunan tersebut berusia 350 tahun dan belum pernah dibuka oleh siapa pun. Ganjar pun berkesempatan untuk melihat bangunan luar tersebut didampingi Kunto.

"Ini untuk tidurnya Kiai Ageng Besari yang ada di belakang. Karena tempat yang di belakang itu yang bangun adalah Kiai Ageng Besari. Tahun ini sekitar 350 tahunan ini memang suatu nilai-nilai yang bersejarah yang belum dibuka sama sekali," ujar Kunto.

Usai berziarah di makam Kiai Ageng Besari, Ganjar menunaikan shalat Jumat di Masjid Jami Tegalsari yang berada satu area kompleks Ponpes Tegalsari.

Ganjar mengatakan, ziarah yang dilakukannya di Ponorogo dapat dijadikan pelajaran untuk belajar dari perjalanan panjang sejarah masa lalu dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.

"Ternyata sejarahnya panjang. Ya mudah-mudahan kita selalu bisa belajar dari masa lalu, dari sejarah agar kita bijaksana," kata Ganjar.

Berdasarkan informasi, tokoh yang tumbuh dari lingkup Kiai Ageng Besari seperti Pakubuwono II (Sultan Kartasura), Raden Ronggowarsito (Begawan Kasultanan Kartasura dan pujangga) dan H.O.S Cokroaminoto (Tokoh Pergerakan Nasional Raja Jawa tanpa Mahkota).

Kelak dari ketiga tokoh itulah yang menginspirasi Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno dalam memperjuangkan dan membangun NKRI.

Sebelum itu, keilmuan Kiai Besari juga sampai pada pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah hingga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.