Pemikiran tentang kemanusiaan, kerakyatan, dan kebangsaan
Tapi nggih niku, bapak/ibu, kita harus ikhtiar, kudu wani lan gelem rekoso sitik: kita harus disiplin dan sabar.
Jika banyak bersyukur, maka akan terus merasa bahagia meski dalam kondisi sesulit apa pun.
Pastikan semua anak-anak kita terpenuhi haknya dan terhindar dari segala bentuk kekerasan.
Kalau pabrik sudah memutuskan harga, petani tak punya daya tawar. Ancaman lain adalah kenaikan cukai.
Negara kita pernah swasembada, loh. Artinya kita punya kekuatan dan kemampuan untuk itu. Masak sih harus impor terus.
Ibarat punya ladang dengan tanduran ijo royo-royo, kita pasti tidak rela jika beberapa pohon diserang hama.
Mari tetap eling lan waspodo agar kita bisa melakukan lompatan besar ketika negara-negara lain tidak bisa melakukan banyak pekerjaan.
Saya yakin selama masih ada para santri yang membentengi, para pengacau tidak akan mampu memporak-porandakan negeri ini.
Saya yakin kita ini punya potensi. Kecerdasan dan kreativitas kita tidak kalah dari rakyat negara mana pun.
Keistimewaan dan pesona yang bisa kita nikmati tidak hanya dari candi, tapi tatanan kehidupan sekitarnya.
Kita harus mengejar. Langkah-langkah taktis harus kita lahirkan. Kita bekali seluruh generasi muda.
Untuk bisa mencapai perdamaian dalam skala besar, perjuangan dalam ruang besar kita butuhkan.