Riwayat Keluarga Ganjar
"Yang saya rasakan saat itu Pak Ganjar luar biasa aktif menjaring aspirasi dari para kepala desa dan pemerhati desa," kata Senthot, kepala desa asal Nganjuk.
Selain berpikir pada tataran konsep, ia juga berpikir secara detail pada level implementasi, komentar Titok Hariyanto terkait sepak terjang Ganjar tentang UU Desa.
"Pak Ganjar bukan orang yang sulit dicegat di tengah jalan untuk meminta informasi terkait perkembangan RUU," kata Lucius Karus.
“Saya tidak mengira Mas Ganjar itu akan jadi gubernur,” kata Wagiyo saat ditemui di rumahnya yang sederhana di Tawangmangu
Integritas Ganjar benar-benar diuji saat di DPR RI. Nilai-nilai hidup dari orangtua membentuknya menjadi sosok yang antikorupsi.
Mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf menyebut Ganjar Pranowo sebagai seseorang yang cerdas, good looking, dan santun.
Ganjar dipilih karena memiliki kapabilitas untuk menjadi instruktur. Mandat ini turun-temurun di Majestic-55.
Ganjar banyak menimba ilmu, ngangsu kawruh, dengan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia tersebut.
Ganjar mulai menunjukkan minat kepada dunia politik. Sebagai aktivis, ia bergabung di Gerakan Demokrat Kampus alias Gedek.
Ia tak berpikir bahwa perjuangan aksinya itu bakal menang. Sesungguhnya perjuangan harus dimulai dan penindasan harus dilawan.
Ganjar terpilih sebagai ketua. Tugasnya berat karena mewarisi kondisi organisasi yang kurang baik.
Bisanto dan Sumaryanti sering kali dipanggil dengan sebutan “bapak-ibunya Ganjar Pranowo”.
Rambutnya panjang melewati pundaknya yang kurus. Ia mengidolakan gitaris ternama Yngwie Malmsteen.
"Sebagai mahasiswa baru, kami digembleng tentang Pancasila dan wawasan kebangsaan,” ujar Ganjar.
Selama hidupnya, Parmudji menjalankan banyak laku tirakat alias prihatin. Hal ini menurun pada anak-anaknya, termasuk Ganjar.
Sri Suparni kaget melihat anaknya mendadak telah berada di kedua kakinya. “Kok teko-teko nangis,” ujarnya kepada Ganjar.
Ganjar membentuk Klub Mberik. Klub ini di masanya cukup populer di kalangan siswa SMA 1 BOPKRI Yogyakarta.
Keputusan pindah ke Yogya ialah ide Mbak Ika. Kondisi keluarga membuat kakaknya ingin mengurangi beban orangtua.
Setelah dibakar, peluru itu meletus. Suaranya berdentum keras. Melobangi tembok. Parmudji marah besar ke Ganjar.
Ganjar sejak kecil adalah anak pandai bergaul sehingga banyak teman. Ganjar berpembawaan mandiri dan suka menolong.
Kutoarjo adalah tempat lahirnya Parmudji, bapaknya Ganjar. Dari sinilah, Ganjar mulai tumbuh menjadi remaja.
Bapaknya khawatir jika masih memakai nama “sungkowo”, kehidupan Ganjar kelak bisa selalu dirundung kesedihan.
Sebagai anak desa, Ganjar bersama teman-temannya di SD Negeri 02 Tawangmangu selalu nyeker saat berangkat ke sekolah.