Terbit
19/12/2023
Diperbarui
19/12/2023

Ganjar Bicara Berdikari Pertanian: Pernah Kita Praktikkan di Jateng

Untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, lngkah pertama yang akan dilakukan Ganjar adalah memperbaiki pendataan.
dok.ist

Wonosobo - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjelaskan strategi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Ganjar mengatakan dirinya pernah mempraktikkan kebijakan berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari) pada sektor pertanian saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam konsolidasi relawan pemenangan di Rest Area Bumdes, Desa Beran, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Senin (18/12). Ganjar awalnya bercerita telah blusukan ke pasar tradisional di berbagai daerah dan kerap menerima keluhan mengenai harga bahan pokok.

Ganjar kemudian bercerita kebijakannya selama menjabat Gubernur Jawa Tengah. Langkah pertama yang akan dilakukannya ialah memperbaiki pendataan.

"Yang pertama pendataan, lahan petani dan petaninya. Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, insyaallah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," kata Ganjar kepada wartawan, Selasa (19/12/2023).

"Yang pertama pendataan, lahan petani dan petaninya. Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, insyaallah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," kata Ganjar kepada wartawan, Selasa (19/12/2023).

"Maka saya katakan, yuk kita kembali pada kekuatan lokal. Maka kalau terdata dengan baik input dan output sudah terlihat, baru kita akan bicara kuantitas berapa yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," sambungnya.

Dia mengatakan ekspor hasil pertanian bisa dilakukan jika produksi sudah berlebih. Dia mengatakan ekspor pertanian dapat menjadi salah satu pendapatan negara.

"Sampai kemudian kalau sisa (komoditas) bisa ekspor," ucap Ganjar.

Langkah berikutnya ialah menyedikan bantuan sarana produksi (saprodi) dan sarana produksi pertanian (saprotan) bagi petani. Dia mengatakan modernisasi pertanian perlu dilakukan.

"Sampai titik itu kita mulai bicara saprotan dan saprodi apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya. Maka modernisasi juga dilakukan, termasuk kemudian menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian (alsintan) selama proses sampai keluar menjadi produk," paparnya.

Langkah selanjutnya, kata Ganjar, ialah menjamin hasil produksi petani dibeli. Dia mengatakan Bulog akan memainkan peran tersebut sehingga harga-harga tetap stabil.

"Bulog dikembalikan pada fungsi awal. Yakni Bulog yang nantinya akan membeli hasil produksi langsung dari petani. Sehingga tidak bisa diliberalisasi, dan bisa menjaga kestabilan harga," ucapnya.

Ganjar mengatakan hal itu akan dilakukannya untuk mewujudkan Berdikari pada sektor pertanian. Ganjar mengklaim hal itu pernah dipraktikkan di Jateng.

"Kalau kita bisa produksi kenapa tidak? Itulah Berdikari. Inilah yang pernah kita praktikkan di Jawa Tengah," tuturnya.