Terbit
14/1/2024
Diperbarui
14/1/2024

Generasi Perintis Titipkan Isu Anak Muda dari 51 Kota ke Ganjar

Ganjar mengaku senang mendapat masukan dari anak muda. Terlebih, isu anak muda merupakan perhatiannya dalam menggagas program kerja.
dok.ist

JAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, hadir dalam acara Perintis Fest: RISE 2024 yang digelar di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2024).

Acara tersebut digagas oleh Generasi Perintis yang merupakan ajang kolaborasi dan mengembangkan pikiran anak-anak muda dalam menjawab berbagai isu.

Co-founder Generasi Perintis, Muhammad Syaeful Mujab, menyampaikan kepada Ganjar, pihaknya telah berkeliling ke 51 kota selama 50 hari.

Hasilnya, dia mendapatkan sejumlah isu dari anak muda.Isu tersebut kemudian diberikan kepada Ganjar dalam sebuah dokumen.

Namun, Mujab tak menyampaikan secara gamblang isu apa saja yang dihimpun kelompoknya.

“Kami di sini adalah kumpulan orang biasa yang lahir minim privillege, bukan anak siapa-siapa, inilah generasi perintis,” ujar Mujab.

1. Ganjar dianggap sebagai harapan

Mujab menilai Ganjar sebagai harapan untuk memimpin Indonesia. Sebab, dia sudah tak percaya dengan pemimpin saat ini yang dianggapnya memberikan jalan pintas kepada putranya.

Menurutnya, Ganjar merupakan sosok yang berasal dari keluarga di desa. Namun, bisa menapaki karier politiknya secara baik tanpa ada bantuan dari ayahnya.

“Kisah ini menginspirasi kita semua bahwa orang biasa saja, bukan anak siapa-siapa, bisa menjadi sesuatu,” kata dia.

2. Ganjar senang mendapat masukan dari anak muda

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku senang mendapat masukan dari anak muda. Terlebih, isu anak muda merupakan perhatiannya dalam menggagas program kerja.

“Saya senang sekali mendapatkan masukan dari kawan-kawan, karena ternyata mereka sebenarnya sudah keliling Indonesia, ke 51 kabupaten, lalu mereka memberikan rekomendasi kepada kami,” ucap Ganjar.

3. Anak muda memiliki talenta yang baik

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan, anak muda perlu diberi ruang. Hal itu dilakukan agar generasi muda bisa mengasah kreativitasnya dengan baik.

“Itulah sebenarnya talenta-talenta anak muda yang hari ini memang perlu ruang untuk mereka bisa menyampaikan dan saya senang, banyak sekali pertanyaan kritis yang diberikan kepada kami, soal tadi aspek lingkungan, bagaimana mengembangkan kekuatan yang ada di desa, akses pendidikan, dan ada beberapa sampel kisah-kisah sukses yang bisa kita tampilkan di panggung tadi, mudah-mudahan menginspirasi,” imbuhnya.