Terbit
11/12/2023
Diperbarui
11/12/2023

Solusi Ganjar Atasi Polemik Upah Murah di Indonesia

Ganjar mempunya solusi yang bisa bikin pekerja bahagia. Solusinya adalah memberikan keringanan dalam bentuk, seperti pengobatan gratis, pendidikan gratis, hingga tarif angkutan umum yang murah.
dok.ist

JAKARTA - Calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo membeberkan solusi untuk mengatasi upah murah di Indonesia.

Ganjar menilai hal yang perlu dilakukan bukan menaikkan gaji, tetapi mengurangi beban pengeluaran pekerja.

Menurutnya, upah pekerja di Indonesia masih rendah setelah melakukan dialog dengan berbagai pekerja. Banyak pekerja yang kepadanya dan mengatakan upah saat ini tidak membuat bahagia.

"Saya tanya, pekerja happy nggak? Enggak. Saya tangan pengusaha, happy nggak? Engga. Bupati happy nggak? Engga," ujarnya dalam Dialog Apindo Capres 2024 di Gedung Bank Mega, Senin (11/12).

Ganjar mengatakan tentu tak bisa menjanjikan kenaikan upah yang tinggi kepada pekerja yang nantinya mungkin tidak bisa ditepati. Namun, ia menyebutkan punya solusi yang bisa bikin pekerja bahagia.

"Tapi saya tidak bisa janji asal janji yg nanti tidak bisa dikerjakan. Saya ogah buat janji seperti tetangga sebelah yang nantinya tidak bisa saya kerjakan. Karena ketika anda menentukan sebuah angka, maka anda akan berhadapan dengan pengusaha," jelasnya.

Solusinya adalah memberikan keringanan dalam bentuk, seperti pengobatan gratis, pendidikan gratis, hingga tarif angkutan umum yang murah. Dengan demikian pengeluaran pekerja akan berkurang.

"Oke gimana solusinya? Saya terapkan di Jateng. Jateng buruhnya upah rendah, lalu saya tanya, problem harian kalian apa? Takut kalau sakit. Yang mengurus negara perusahaan. Saya takut anak saya enggak bisa sekolah, oke sekolahnya gratis kalau negeri," kata Ganjar.

"Kalau kamu masuk kategori miskin, kamu saya kasih subsidi. Pak saya boros di angkot. Baik saya buatkan subsidi, maka saya buatkan TransJateng yang bisa masuk kawasan industri. Saya buatkan yang bayar Rp2 ribu. Subsidinya hanya Rp10 miliar," imbuhnya.

Menurutnya ini adalah solusi konkret yang akan diterapkan di seluruh daerah jika terpilih menjadi pemimpin negara. Langkah ini dinilai akan membuat pekerja bahagia.

"Maka, kalau kemudian format ini dipakai, upah boleh sejumlah ini, tapi buat semua persoalan beban di-handle pemerintah, maka akan cukup (upahnya)," pungkas Ganjar.