Terbit
31/12/2023
Diperbarui
31/12/2023

Taj Yasin Maimoen: Ganjar Pemimpin yang Mau Mendengarkan

Gus Yasin berharap Ganjar Pranowo bisa kembali dipercaya oleh rakyat Indonesia untuk menjadi presiden Repubik Indonesia pada 2024 nanti. Sehingga program yang bagus selama memimpin Jawa Tengah dapat diterapkan dalam skala nasional, salah satunya insentif guru ngaji.
dok.ist

PURWOREJO - Taj Yasin Maimoen atau lebih dikenal sebagai Gus Yasin menilai Ganjar Pranowo sebagai satu-satunya calon presiden yang merakyat.

Diketahui, Ganjar dan putra dari ulama KH Maimoen Zubair itu pernah bekerja sama di Jawa Tengah. Gus Yasin merupakan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023.

"Saya sudah mendampingi beliau (Ganjar). Saya mendengar, saya melihat, dan saya baru tahu kalau pimpinan yang mau mendengarkan bawahan ya baru Mas Ganjar," kata Gus Yasin di Pondok Pesantren Al Iman Bulus, Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023).

Gus Yasin mengaku sudah melihat dan mencermati program-program maupun visi misi pasangan capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar-Mahfud. Salah satunya soal dana insentif untuk guru agama.

"Semua program Mas Ganjar dan Pak Mahfud sangat bagus, terutama yang dulu pernah kita terapkan di Jawa Tengah saat bersama Mas Ganjar sebagai gubernur, insentif buat guru-guru madrasah dan mengaji," kata Gus Yasin.

Gus Yasin kemudian menyinggung musuh bersama bangsa. Dia menyebut, di antaranya narkoba, terorisme, intoleransi.

Hal tersebut, kata Gus Yasin, bisa diatasi bila menggandeng guru-guru agama.

"Karena di sanalah untuk mendidik karakter biar nanti anak-anak Indonesia memiliki karakter yang baik, ya memang dilibatkan," kata Gus Yasin.

"Lalu, toleransi itu kan dari agama semua sudah diceritakan dan alhamdulillah di Jawa Tengah selama 5 tahun karena kita melibatkan agama, konflik ndak ada, gesekan antaragama ndak ada," sambung dia.

Gus Yasin berharap Ganjar Pranowo bisa kembali dipercaya oleh rakyat Indonesia untuk menjadi presiden Repubik Indonesia pada 2024 nanti.

Sehingga program yang bagus selama memimpin Jawa Tengah dapat diterapkan dalam skala nasional, salah satunya insentif guru ngaji.

"Nah ini saya berharap bisa diteruskan Mas Ganjar untuk dibawa ke nasional," ujar Gus Yasin.

Program Insentif Guru Ngaji Ide Gus Yasin

Ganjar kemudian menjelaskan bahwa dana insentif untuk para guru-guru mengaji merupakan ide Gus Yasin ketika bersama-sama mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.

"'Mas Ganjar, itu dulu banyak sekali guru-guru ngaji, guru-guru agama ada Kristen, Hindu, Buddha dan sebagian di Jawa Tengah itu muslim, itu nasibnya lumayan memprihatinkan'," ujar Ganjar Pranowo menirukan penyampaian Gus Yasin kala itu.

Dari situlah kemudian Ganjar bersama Gus Yasin mencanangkan program untuk memberikan perhatian kepada guru-guru ngaji. Karena mereka inilah yang mengajarkan agama, mengajarkan budi pekerti kepada anak-anak.

"Ternyata luar biasa. Jadilah program itu berjalan beberapa tahun dan mudah-mudahan berlanjut terus," ujar Ganjar.

Terpisah, Yasin Nawawi, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Ngrukem Bantul, Yogyakarta menilai program insentif bagi guru mengaji sebagai sesuatu yang sangat positif.

"Alangkah luar biasanya kalau nanti Pak Ganjar menjadi presiden, bisa memperhatikan guru-guru ngaji, pengasuh pondok pesantren, luar biasa Indonesia akan lebih makmur. Mereka para guru ngaji akan lebih gigih membina anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa," ujar Yasin Nawawi.