Terbit
3/2/2024
Diperbarui
3/2/2024

Ganjar Pranowo: Tuan Kita adalah Rakyat!

Di tempat ini, di Gelora Bung Karno, insya Allah, Ganjar dan Mahfud akan bersama rakyat. Kita akan serahkan segala kekuatan, daya yang kami miliki, agar kemudian nasib mereka jauh lebih baik. Kami tidak akan meninggalkan rakyat. Kami akan selalu bersama rakyat
dok.ist

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan rakyat sebagai tuan dan berjanji tidak akan mengkhianatinya jika diberikan amanah menjadi presiden.

Perjalanan berkeliling ke 315 titik di seluruh Indonesia memberikan pesan agar Ganjar tidak meninggalkan rakyat.

”Itulah kenapa kami mengatakan, tuan kami adalah rakyat. Kita taat kepada Tuhan, kita patuh pada hukum, dan kita setia kepada rakyat. Inilah gerakan yang kita lakukan,” kata Ganjar dalam pidatonya di kampanye akbar bertajuk Konser Salam Metal yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Pidato Ganjar diawali dengan kisahnya bersama calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengunjungi 315 titik di sejumlah wilayah Indonesia.

Dalam safari politiknya itu, kata Ganjar, mereka bertemu, mendengarkan aspirasi warga, termasuk tidur di rumah warga.

Dalam setiap pertemuan, Ganjar dan Mahfud mendapatkan masukan, permintaan, dan harapan dari warga.

Salah satu contohnya, kata Ganjar, adalah keluhan harga beras yang naik hingga Rp 18.000 per kilogram dan tidak kunjung turun, sementara kalangan anak muda menyampaikan sulitnya mencari pekerjaan.

Di sisi lain, perempuan dan penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses yang sama dan setara, sementara petani mengeluhkan sulitnya pupuk, mahalnya harga pakan bagi peternak rakyat, hingga harga yang jatuh ketika panen.

Belum berhenti sampai di situ, Ganjar juga menyampaikan harapan petani kelapa sawit di Kalimantan yang meminta agar persoalan lahan segera diselesaikan.

Adapun tetua dan masyarakat adat meminta agar memiliki akses terhadap hutan dan tanah ulayat.

Berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat tersebut semakin meyakinkan Ganjar bahwa Pemilu 2024 merupakan proses politik yang akan menentukan nasib seluruh masyarakat. Untuk itu, dia berharap agar pada 14 Februari mendatang, rakyat berani untuk menentukan sikap.

Di sisi yang lain, Ganjar meminta agar aparatur negara, baik TNI, Polri, maupun aparatur sipil negara (ASN), tetap melakukan tugasnya melayani rakyat.

Sebab, sebaliknya, ketika ada tekanan terhadap rakyat, muncul orang-orang yang dengan berani melawan ketidakadilan. Sebab, pada dasarnya rakyat berani dan bisa menentukan nasibnya sendiri.

”Apa yang akan Saudara lakukan ketika ditindas? Lawanlah dengan benar. Lawanlah dengan konstitusional. Wujudkan itu di tanggal 14 Februari nanti, rakyat menentukan sikap,” kata Ganjar.

Terhadap berbagai persoalan tersebut, Ganjar menyinggung beberapa program yang akan dilakukan jika terpilih, yakni program satu keluarga miskin satu sarjana dan program satu desa satu fasilitas kesehatan.

Melalui program itu, diharapkan harkat dan martabat keluarga miskin naik dan pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil, dapat dilakukan dengan baik.

Ganjar menyampaikan, pesan yang diberikan warga kepadanya ataupun kepada Mahfud selama berkeliling ke banyak tempat adalah agar jangan meninggalkan rakyat.

”Di tempat ini, di Gelora Bung Karno, insya Allah, Ganjar dan Mahfud akan bersama rakyat. Kita akan serahkan segala kekuatan, daya yang kami miliki, agar kemudian nasib mereka jauh lebih baik. Kami tidak akan meninggalkan rakyat. Kami akan selalu bersama rakyat,” ucapnya.

Terkait hal itu, Ganjar membagikan pesan yang diucapkan anak dan istrinya kepadanya, yakni agar jangan pernah mengkhianati amanah yang diberikan. Sebab, hal itu sama saja menjadikan anaknya sebagai orang yang pertama akan merasa kecewa kepadanya.

”Sungguh sesuatu yang hari ini memukul relung hati saya yang paling dalam dari orang yang paling saya cintai, anak dan istri saya,” ujarnya.

Demokrasi substantif

Pada kesempatan terpisah, di depan Alumni Universitas Indonesia, calon wakil presiden Mahfud MD mengatakan, yang diperjuangkan dalam Pemilu 2024 adalah demokrasi yang substantif, yakni demokrasi yang dilandasi dengan etika dan moral.

Sebab, tanpa etika dan moral, demokrasi bisa diakali dengan cara apa pun. ”Dan, itu berbahaya bagi Indonesia ke depan karena setiap lima tahun sekali akan terjadi akal-akalan,” kata Mahfud.

Pada kesempatan itu, Mahfud mengajak agar rakyat tidak hanya melihat visi dan misi yang tertulis yang gampang dibuat, tetapi juga melihat rekam jejak calon presiden dan calon wakil presiden.

Menurut Mahfud, calon pemimpin menyatakan akan menegakkan konstitusi sementara dia sendiri melanggar konstitusi, hal itu sama saja bohong.

Demikian pula ketika calon pemimpin menyatakan akan membela hak asasi manusia, sementara dia sendiri melanggar hak asasi manusia, hal itu juga sama dengan bohong.

”Maka, mari kita ajak masyarakat untuk membangun kewarasan,” kata Mahfud.